Pandemi Tidak Menghalangi Edukasi Warga Sumberjosari
Grobogan, 18 Juli 2020
Grobogan (18/07) mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata ( KKN) sebagai salah satu cara untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk belajar secara langsung melalui interaksi dengan masyarakat di luar kampus. Jika biasanya lokasi KKN ditentukan, tetapi karena kondisi pandemi Covid 19, sehingga kegiatan KKN dilakukan secara mandiri di domisili masing-masing, jadi tidak perlu adanya mobilisasi sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus Corona.
Kegiatan KKN dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli sampai 15 Agustus 2020 dan diawali dengan melakukan survei di lokasi. Survei dilakukan dalam waktu yang cukup singkat, mengingat bahwa lokasi tersebut adalah lingkungan tempat tinggal peserta KKN, sehingga sudah mengetahui bagaimana kondisi lokasi tersebut. Survei dilakukan untuk mengetahui secara rinci kebutuhan masyarakat dan memutuskan program kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan linier dengan kemampuan Kita.
Dari hasil survei tersebut didapatkan data bahwa sebagian besar masyarakat dusun Jajar, desa Sumberjosari, kecamatan Karangrayung, kabupaten Grobogan, belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai bahasa Inggris. Di era modern ini, bahasa Inggris sebagai bahasa internasional memiliki peran yang penting, karena itu masyarakat harus meningkatkan pengetahuan mereka mengenai bahasa Inggris.
Mayoritas masyarakat hanya mendapatkan edukasi bahasa Inggris melalui pendidikan formal di sekolah dan dengan kondisi sekarang ini yang mengakibatkan pemerintah mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan perubahan sistem pembelajaran. Pembelajaran yang awalnya dilakukan secara langsung di kelas, harus dialihkan menjadi pembelajaran daring atau mandiri di rumah. Dari yang terlihat di masyarakat dusun Jajar, Sumberjosari, metode belajar ini belum efektif di terapkan. Sehingga para siswa tidak mendapatkan pendidikan yang maksimal, salah satunya pendidikan bahasa Inggris.
Karena alasan tersebut, program kerja Edukasi Bahasa Inggris sangat relevan dengan kebutuhan masyarakatnya, terutama untuk para siswa. Sasaran utama dari program ini yaitu siswa Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah ( SMA/SMK). Partisipan akan terlibat secara langsung dalam program ini, dengan tetap berprinsip pada protokol kesehatan. Program dilakukan dengan mengumpulkan beberapa siswa untuk belajar bersama dan diberikan panduan mengenai metode belajar bahasa Inggris yang menarik dan efektif. Kegiatan belajar yang pilih dibuat semudah mungkin sehingga setelah bimbingan belajar selesai, mereka bisa menerapkan metode tersebut untuk belajar secara mandiri di rumah.
Dengan belajar secara mandiri, para siswa dapat mengembangkan kemampuan mereka dan tidak hanya bergantung pada materi yang diberikan oleh guru dikelas.
Diharapkan dengan adanya program ini dapat menjadi salah satu solusi bagi para siwa agar tetap mencari ilmu ditengah kondisi pandemi saat ini. Mencari ilmu bukan hanya dilakukan melalui pendidikan formal, tetapi bisa dilakukan dengan belajar secara mandiri di rumah baik secara individu maupun berkelompok. Oleh karena itu, pandemi tidak menjadi alasan untuk menghambat edukasi masyarakat dan tidak mengurangi kualitas pendidikan para siswa.
Penulis : Novita Dwi Rahayu
Gambar diambil secara langsung oleh penulis