MANFAATKAN LIMBAH KULIT JERUK, MAHASIWA UNDIP BERHASIL CIPTAKAN HAND SANITIZER

Oleh: Tenia Yohana Oktaviana (FK 2017)

Semarang (19/07/2020). Pandemic Covid-19 yang terjadi saat ini telah memengaruhi berbagai sektor kehidupan mulai dari pendidikan, pariwisata, ekonomi dan tentunya kesehatan. Di saat seperti ini para generasi muda perlu ambil bagian untuk mengatasi permasalahan yang ada maka mulai tanggal 5 Juli 2020 Universitas Diponegoro secara resmi menerjunkan mahasiswa untuk melaksanakan KKN. Namun KKN kali ini berbeda dengan KKN sebelumya dikarenakan perlunya adaptasi protokol kesehatan yang ada, oleh karena itu Undip pun memilih untuk tetap melakukan pengabdian masyarakat melalui KKN online atau yang diberi nama “KKN Pulang Kampung”. Tepat seperti namanya, KKN kali ini dilaksanakan di daerah tempat mahasiswa tersebut tinggal.

Berbagai ide dan inovasi terus dikembangkan oleh para peserta KKN, salah satunya datang dari Tenia Yohana Oktaviana, mahasiswa Fakultas Kedokteran Undip yang berhasil membuat hand sanitizer dari limbah kulit jeruk. “Saya mencoba untuk memanfaatkan limbah kulit jeruk karena memang aromanya yang segar dan juga memiliki efek anti bakteri apalagi buahnya juga dikenal kaya akan vitamin C oleh masyarakat sehingga mampu menjaga imunitas tubuh jadi sayang juga kalau kulitnya tidak dimanfaatkan sekaligus”, ujar Tenia.

Hand sanitizer dinilai sebagai benda yang wajib dimiliki saat ini karena praktis dibawa kemana mana dan tidak perlu dibilas dengan air. Namun perlu diingat sebisa mungkin tetap utamakan mencuci tangan jika air dan sabun tersedia karena dinilai lebih efektif daripada hand sanitizer. Selain itu kandungan alkohol dalam hand sanitizer hanya mampu membunuh bakteri dan virus tertentu saat tangan tidak terlalu kotor. Sedangkan sabun memiliki fungsi yang lebih dari hand sanitizer, yakni mampu memisahkan kuman dari tangan. Sehingga jika sedang mendapati tangan begitu kotor, disarankan untuk mencucinya dengan sabun.

Anjuran dari WHO sendiri kandungan etanol dalam hand sanitizer yang efektif untuk membunuh mikroorganisme berkisar antara 60-80% namun sayangnya beberapa hand sanitizer yang dijual dipasaran atau mungkin jika masyarakat membuat hand sanitizer sendiri di rumah kadarnya kurang dari angka tersebut sehingga dinilai tidak memberikan manfaat atau tidak sebaik dan seefektif anjuran WHO. Namun tidak perlu khawatir, pembuatan hand sanitizer dari limbah kulit jeruk ini tetap memperhatikan kaidah tersebut dimana konsentrasi etanol yang dipilih adalah 96% yang nantinya diencerkan dengan pemberian ekstrak kulit jeruk serta bahan lainnya sehingga hasil akhirnya diperoleh konsentrasi 80%. Namtinya hand sanitizer kulit jeruk ini akan dibagikan kepada warga sekitar jalan Jurang Belimbing RT01/RW04, Tembalang, Semarang sekaligus akan dilakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.