#22-B-D3 Demi Mendukung Aturan Pemerintah dalam Menghadapai Era New Normal, Mahasiswa UNDIP Membuat Handsanitizer Otomatis untuk Menumbuhkan gaya Hidup Touchless #
Demak (19/7/20)-Kasus penularan virus corona yang semakin meningkat di indonesia ini membuat banyak masyarakat menjadi khawatir, virus korona pun tidak serta merta dapat menghilang dari permukaan bumi dikarenakan vaksin yang belum ditemukan, yang bisa dilakukan adalah memperkecil angka penularan, namun untuk menghidupi diri dan keluarga, masyarakat juga perlu untuk mencari nafkah. Untuk menghadapi hal tersebut pemerintah membuat istilah baru yaitu new normal atau tatanan baru.
New normal adalah kebiasaan dan perilaku yang baru berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, dalam hal ini mayoritas masyarakat telah mematuhi hal ini seperti mengenakan masker saat sedang beraktifitas, namun terkadang ada beberapa hal kecil yang tidak disadari masyarakat bahwa penularan virus corona dapat terjadi lewat benda atau fasilitas umum, tidak terkecuali dengan fasilitas cuci tangan karena kita masih menyentuhnya, maka dari itu seorang mahasiswa UNDIP berinisiatif untuk membuat handsanitizer yang menggunakan prinsip touchless.
Pembuatan handsanitizer ini bertepatan dalam kegiatan KKN Tim II Undip (Kuliah Kerja Nyata) tahun 2020 UNDIP yang mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid -19 Berbasis Pada tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS)”. Handsanitizer otomatis ini dibuat oleh Awwaludin Nafi’urrasyid, mahasiswa teknik elektro Universitas Diponegoro, ide ini didapat dari video yang sempat viral di media sosial.
Awwaludin Nafi’urrasyid atau yang biasa dikenal dengan Afi yang dibimbing oleh bapak Beras Tirto Husodo, S.Sos, M.Kes melaksanakan KKN di desa Tempuran, Kecamatan Demak, Kabupaten demak ini berencana untuk memasang handsanitizer otomatis pada area Mushola RT 01 RW 02 desa Tempuran dan juga di salah satu Puskesmas di kabupaten Demak.
Afi membuat handsanitizer otomatis dengan dua sistem yang berbeda, yang pertama menggunakan arduino sebagai sistem kontrolnya dengan sensor ultrasonik dan mini servo sebagai sensor dan akuator, sementara untuk yang kedua menggunakan Transistor TIP32C sebagai switch dengan sensor inframerah dan pompa mini DC sebagai sensor dan akuatornya. Diharapkan dengan terciptanya alat ini dapat menekan angka pertumbuhan penularan virus corona di kabupaten demak terutama pada desa Tempuran.
Oleh : Awwaludin Nafi’urrasyid (Fakultas Teknik/Teknik Elektro/21060117120033)