Hand Sanitizer Daun Sirih, Solusi Ampuh Tangkal Corona!
Kudus (31/07/2020) – Banyaknya tumbuhan sirih (Piper betle) yang terdapat di Desa Barongan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus sangat berpotensi untuk dijadikan produk antiseptik mengingat kandungannya yang baik untuk kesehatan. Keberadaannya sangat melimpah namun tak banyak dari masyarakat yang memanfaatkannya. Hal tersebut sangat disayangkan karena kandungannya yang dapat menghambat dan membunuh pertumbuhan mikroorganisme. Kandungan dari tumbuhan tersebut sangat sesuai untuk diterapkan di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Dalam hal ini seorang mahasiswa mencoba memanfaatkan tumbuhan sirih menjadi suatu produk antiseptik yaitu Hand Sanitizer Alami yang tidak kalah baik dengan produk di pasaran.
Salah satu cara yang efektif untuk menjaga kesehatan tubuh adalah menjaga kebersihan, salah satunya adalah kebersihan tangan (Radji, 2010) karena tangan adalah salah satu anggota tubuh yang sangat berperan penting dalam beraktivitas sehari-hari. Tanpa kita sadari bahwa hampir di setiap waktu kita selalu menggunakan tangan kita untuk melakukan suatu kegiatan. Zaman milenial seperti saat ini masyarakat lebih menyukai sediaan hand sanitizer dibandingkan dengan mencuci tangan secara konvensional pada umumnya karena yang cepat, sederhana, efisien, mudah kering, praktis, dan mudah dibawa kemana-mana.
Kandungan daripada daun sirih yang digunakan yakni berupa ekstraknya dari hasil rebusan air. Rebusan daun sirih berkhasiat dapat menghilangkan berbagai penyakit kulit karena sifatnya yang antiseptik (antibakteri). Pemanfaatan rebusan dan ekstrak daun sirih sebagai bahan antibakteri alami mempunyai keuntungan. Hal ini dikarenakan tumbuhan tersebut memiliki senyawa alami yang lebih aman dibandingkan dengan penggunaan bahan yang mengandung bahan sintetik. Komponen utama antiseptik yakni terdapat minyak atsiri yang tersusun atas beberapa
komponen kimia yang digolongkan sebagai senyawa fenol dan senyawa selain fenol. (Dharma, 1985)
Oleh karena itu pada Kamis, 16 Juli 2020 bertempat di Masjid Kramat Rejo diadakan program pelatihan oleh Raditya Pratama salah satu anggota Tim II KKN UNDIP 2020 mengenai cara pembuatan hand sanitizer alami dari ekstrak daun sirih kepada bapak-bapak warga Desa Barongan RT 4 RW 3, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB. Adapun peserta yang hadir berjumlah 15 orang. Pada saat acara berlangsung, saya menghimbau warga sebelumnya untuk menerapkan protokol kesehatan dengan wajib menggunakan masker dan membuat tanda sebagai jarak antar warga selama acara dilakukan.
Proses pelatihan diawali dengan menjelaskan kandungan bahan seperti daun sirih dan alkohol yang bersifat antiseptik terhadap bakteri dan jamur, gliserol untuk melelmbabkan kulit dan mencegah iritasi kulit dari alkohol yang berlebih, dan aquadest untuk pengenceran alkoholnya. Kemudian menjelaskan langkah-langkah pembuatan hand sanitizer , pelatihan bersama dengan warga, diskusi tanya jawab dengan warga, dan diakhiri dengan membagikan produk handsanitizer dalam 100ml botol spray kepada warga yang hadir. Hasil dari produk Hand sanitizer ini menunjukkan tekstur yang lembut, mudah kering, tidak lengket dan ringan saat bersentuhan dengan kulit.
Banyak warga yang mengaku senang, karena selama ini belum pernah ada pelatihan seperti ini dan dapat digunakan sebagai cara alternatif dalam mengatasi kelangkaan produk hand sanitizer di pasaran. “Saya sangat senang dengan berlangsungnya acara ini, karena dapat mengedukasi warga untuk membuat hand sanitizer sendiri yang bahannya mudah sekali di dapat untuk mengatasi susahnya beli hand sanitizer di toko-toko. Lalu kelebihannya pada proses pembuatannya sederhana dan tidak membutuhkan waktu lama, jadi saya bisa buat produk ini di rumah,” Ujar Sapari (40 tahun) selaku peserta kegiatan. Selama proses pelatihan, saya juga mengedukasi masyarakat untuk menjaga kesehatan tubuh dan menerapkan GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat) sebagai upaya pencegahan wabah Covid-19.
Kegiatan diakhiri dengan membagikan produk hand sanitizer untuk setiap warga yang hadir dan dilanjutkan sesi foto bersama. Melalui program kerja yang telah dilakukan ini, saya turut senang dan bersyukur karena mendapatkan respon positif dari warga, hal ini dapat dilihat dari antusiasme warga saat pelatihan berlangsung, sesi diskusi tanya jawab yang aktif. Tak terkecuali dari Ketua RT 4 yang dengan senang hati menyambut dan mempersilahkan saya untuk melaksanakan program kerja di karena dianggap membantu pemahaman masyarakat mengenai pencegahan terhadap wabah Covid-19. Dengan berakhirnya kegiatan ini diharapkan masyarakat terutama di Desa Barongan dapat meminimalisir dan mencegah terjadinya penyebaran wabah Covid-19 dengan membuat produk hand sanitizer secara mandiri dan senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di berbagai aspek kehidupan baik saat pandemi dan seterusnya.
Sumber :
Dharma, A.P. 1985. Tanaman Obat Tradisional Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
Radji, D. M. dan M.Biomed. (2010). Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Penulis : Raditya Pratama, 24020117130089, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika
Editor : Shary Charlotte, SIP., MA