Mahasiswa KKN Undip Ajarkan Berwirausaha para Remaja

Semarang(19/7/2020), di masa pandemic Covid-19 ini beberapa remaja di RT 08 RW 15 Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang, lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja. Hal ini lantaran situasi penyebaran sebuah wabah telah meluas bahkan hampir ke seluruh dunia, yang menyebabkan gangguan sosial, ekonomi dan bidang lainnya secara global. Karena itu masyarakat dituntut untuk dapat bertahan hidup.

Pada tanggal 13 Juli 2020, Tim II KKN Undip RT 08 RW 15 Kelurahan Sendangmulyo telah melakukan survei sekaligus sosialisasi terhadap remaja di wilayahnya. Dalam perbincangan tersebut, Raras salah satu dari remaja yang disosialisasi mengatakan bahwa segala aktivitasnya kini dilakukan secara online termasuk sekolah. Bertepatan dengan kehidupan baru sebagai anak kelas satu SMA, dimana kebanyakan merasa senang dengan predikat baru tersebut justru mengaharuskan Raras tidak bisa bertemu atau bertatap muka dengan teman-teman barunya secara langsung. Untuk menghilangkan kejenuhan tersebut, saya mengajak beberapa remaja seusianya (tiga orang) berwirausaha.  

Dengan tetap mematuhi aturan pemerintah, inilah saat yang tepat untuk membangun kesadaran serta menumbuhkan semangat kewirausahaan. Karena dengan seperti itu, kondisi ekonomi perlahan akan pulih dan masyarakat bisa lebih produktif, kreatif, inovatif, mandiri serta berdaya saing meskipun di rumah saja.

Sosialisasi Pada Salah Satu Remaja RT 08 RW 15

Kegiatan pertama diawali dengan sosialisasi. Sosialisasi merupakan cara yang efektif dilakukan, dengan cara door to door dan tetap memperhatikan protokol kesehatan saat pandemi seperti ini. Tujuan dari sosialisasi ini untuk memberitahukan mengenai program kerja yang pertama yakni Pelatihan wirausaha muda pada remaja sekitar guna meningkatkan produktivitas dan ekonomi. Hasil dari sosialisasi tersebut yaitu kami sepakat untuk memulai wirausaha dari hal kecil seperti olah pangan tradisional dan kekinian.

Kami juga sepakat untuk menjual makanan sesuai dengan kesenangan masyarakat dengan cara membagi segmetasi konsumen berdasarkan usia yakni anak kecil, remaja dan orang dewasa. Untuk anak kecil kami rencanakan membuat produk makanan donat kentang dengan beberapa varian dan toping. Sedangkan remaja, kami membuat produk makanan chicken katsu kekinian. Dan untuk orang dewasa kami sepakat membuat produk makanan botok.

Proses pembuatan produk Chicken Katsu secara singkat

Pembuatan produk makanan chicken katsu disepakati pada tanggal 18 Juli 2020 di rumah Rafa (Salah satu remaja yang terlibat) dan tak lupa membeli bahan-bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu. Kemudian esok harinya, tanggal 19 Juli 2020 dilakukan pembuatan botok varian teri dan telur asin di rumah Rafa (salah satu remaja yang terlibat). Proses pembuatan produk makanan dilakukan malam hari, mengingat pada pagi hingga siang harinya para remaja banyak menghabiskan waktunya untuk tugas sekolah. Keesokan harinya, 20 Juli 2020 botok sudah bisa dipasarkan di pasar Sendangmulyo dengan cara menitipkan produk makanan tersebut ke salah satu penjual makanan seperti pujasera.

Proses pembuatan produk Botok secara singkat