Edukasi Produk Perikanan di tengah Pandemi Covid-19
BANJARNEGARA (19/07/2020)–KKN Tim II 2020 Universitas Diponegoro, Semarang tentunya berbeda dengan KKN tahun sebelumnya. Dikarenakan adanya situasi pandemi seperti ini menjadikan KKN tahun sekarang dilaksanakan di kampung masing-masing. Penulis melaksanakan pengabdian di Desa Bawang, Kabupaten Banjarnegara, yang rupanya potensi di bidang perikanan masih sangat minim, sehingga produk yang dihasilkan lebih dominan dari sektor pertanian olahan kedelai, meliputi tahu dan tempe.
Penulis selaku mahasiswa KKN telah melaksanakan survey dan berbincang dengan beberapa warga sekitar terkait permasalahan konsumsi ikan dimana warga masih kurang memahami pentingnya mengkonsumsi ikan di kehidupan sehari-hari dan belum mengerti cara membuat masakan olahan ikan agar tidak monoton.
Membuat olahan produk perikanan yang tidak monoton akan menjadi pusat daya tarik konsumsi ikan menjadi tinggi. Ditambah anak-anak yang awalnya tidak menyukai olahan ikan, setelah berkreasi membuat produk baru pasti menjadi suka.
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam mengolah ikan yaitu pilihlah jenis ikan yang segar dan bukan ikan yang sudah berformalin, kemudian amati fisik ikan tersebut dengan melihat mata yang cerah, jernih. Lalu melihat bagian insang yang masih merah, menekan tekstur daging dan tentunya tidak berbau.
Penulis selaku mahasiswa KKN mencoba membuat produk perikanan dari ikan air tawar yang bisa dijadikan untuk selingan lauk-pauk yaitu “nugget gurame”. Ikan dipercaya memiliki kandungan protein yang sangat tinggi karena mengandung omega 3 untuk kecerdasan otak dan membantu untuk meningkatkan kekebalan tubuh selama pandemi ini. Kegiatan pembuatan produk perikanan ini bisa mendorong masyarakat untuk menciptakan suatu ladang pekerjaan di masa pandemi sekarang, dengan ini diharapkan bisa meningkatkan UMKM di desa Bawang khususnya olahan perikanan.
Penulis : Celine Anjar Sari
Editor : Dr. Amirudin, MA