Pengenalan Bencana Alam dan Pemahaman Peta Kepada Siswa Sekolah Dasar
Pengenalan Bencana Alam dan Pemahaman Peta Kepada Siswa Sekolah Dasar
Desa Patemon merupakan salah satu desa yang berada di sebelah timur lereng
Gunung Merbabu. Berdasarkan lokasi geografisnya desa Patemon memiliki beberapa
potensi negatif berupa kebencanaan. Berdasarkan survey oleh TIM 1 KKN Undip Tahun
2017, pengetahuan dasar mengenai kebencanaan masih sangat kurang. Penanaman
pengetahuan mengenai kebencanaan sejak dini diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan
mitigasi terhadap bencana alam. Dan juga pemberian materi Pemahaman Peta akan
membantu siswa mengetahui akan pentingnya Peta. “Bagus apabila ada pengenalan
tentang bencana alam dan peta, anak-anak pasti tertarik untuk bermain sambil belajar
yang diajarkan mas dan mbak disini. Selama itu baik saya akan mendukung” Menurut Pak
Imam Basuki selaku Kepala Sekolah SD Negeri 01 Patemon.
Latar belakang masalah itulah yang mendasari pelaksanaan kegiatan Pengenalan
bencana alam kepada siswa sekolah dasar. Kegiatan ini dilaksanakan disela jam sekolah
yaitu pada hari Selasa, 24 Januari 2017. Materi ini diperkenalkan kepada siswa kelas 5 SD
Patemon 01 oleh Wisnu Wijaya Jati dari jurusan Teknik Geologi selaku penanggung jawab
program ini. Kegiatan diawalai dengan perkenalan anggota TIM KKN 1 UNDIP tahun 2017
dan siswa-siswi kelas 5 SD Patemon 01. Materi yang disampaikan berupa pengenalan
bencana gunung meletus, longsor dan gempa bumi. Pada setiap materi diselingi oleh video
menganai tanggap bencana yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan, Dan sebelum video
ini dimainkan anak anak harus meneriakkan jargon berupa “Nonton Yuk” maka jawabannya
adalah “Yuk Yuk Yuk” selain itu pada setiap materi diselingi oleh permainan seperti setiap
siswa ditugaskan menggambar gunung meletus di kertas HVS. Siswa yang gambarnya
terbaik akan mendapatkan hadiah. Pada kegiatan ini siswa diajarkan simulasi tanggap
bencana ketika ada gempa bumi. Anak-anak sangat antusias melihat kakak-kakak dari TIM
KKN UNDIP memberi contoh simulasi gempa bumi. Selanjutnya, tiba waktunya simulasi
dijalankan oleh anak-anak. Simulasi ini dipimin oleh Abid selaku ketua kelas yang
membunyikan kentongan tanda ada bahaya gempa bumi. Begitu kentongan dibunyikan
semua langsung sigap mengambil tas dan berlindung dibawah meja hingga keadaan terasa
aman dan dialanjutkan keluar dari ruang kelas dengan rapid an Abid menghitung jumalah
anggotanya. “Seru mas dolan kentongane sambil belajar ngadepi gempa. Jajannya kurang
mas” Jelas Abid selaku ketua kelas.
Setelah simulasi gempa ini sukses dilaksanakan acara yang terakhir adalah
pengumuman juara gambar gunung meletus terbaik yang dilanjutkan dengan penyerahan
hadian foto bersama. Kegiatan ini diharapkan memberikan pengtahuaan dasar mengenasi
kesadaran akan sikap tanggap bencana yang ditanamkan sejak dini. Acara yang terakhir
ditutup dengan kata-kata mutiara “Selama sifat serakah di dalam hati manusia tidak dapat
dihilangkan maka bencana alam dan bencana akibat ulah manusia tidak akan pernah
berhenti” yang diharapkan menanamkan nilai peduli terhadap lingkungan sejak dini karena
siswa-siswa ini yang akan melanjutkan tongkat estafet selanjutnya. Dan penutup kegiatan
diakhiri dengan jargon “Salam Bumi” Dari Bumi untuk Bumi”
Setelah Pengajaran Bencana Alam, selanjutnya Edukasi mengenai jiwa
nasionalisme dan pengetahuan tentang Peta pada Anak Sejak Usia Dini dilakukan di SD
Patemon 01, Kecamatan Tengaran merupakan salah satu program TIM 1 KKN Undip tahun
2017. Program ini dilaksanakan pada pada hari Selasa, 24 Januari 2017 dan diperkenalan
untuk anak kelas 4. Materi di berikan oleh Fryda Arlina Mahardika dari Jurusan Teknik
Geodesi selaku penanggung jawab program tersebut. Kurangnya pengetahuan anak-anak
tentang pentingnya Peta merupakan latar belakang dalam pelaksanaa program ini. Dimana
edukasi ini memberikan pemahaman mengenai sesungguhnya Indonesia bukan hanya
mencakup desa saja, namun memiliki 34 Provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia. Oleh
karena itu diberikan pengenalan dan pemahaman tentang pentingnya Peta bagi anak-anak.
Dalam pengajaran ini lebih ditekankan pada apa itu peta dan pentingnya peta
tersebut seperti komponen apa saja yang ada di peta, dan juga fungi dari peta tersebut.
Teknik pengajaran ini adalah dengan metode Puzzle Peta. Dalam pelaksanaan metode ini
dimaksudkan untuk menarik minat anak-anak untuk belajar tentang Peta.Sehingga selain
bermain puzzle, murid juga mendapatkan pelajaran dan pemahaman mengenai Peta
Indonesia. Sehingga anak-anak tidak bosan untuk mempelajari tentang Peta. Hal ini akan
membantu secara langsung agar selalu mengingat pulau-pulau yang ada di Indonesia beserta
komponen apa saja yang ada pada Peta. Dengan dilaksanakan edukasi tentang Peta ini,
diharapkan anak-anak dapat mengenal Indonesia secara lebih luas dan memiliki pola pikir
yang lebih maju mengenai pentingnya pengetahuan Peta .