Pendidikan di Indonesia Semakin Mengkhawatirkan! Mahasiswa KKN Undip Membentuk Kelompok Belajar untuk Anak Usia Sekolah dan Pengenalan Ketahanan Siber
Semarang (18/07/2020), Mahasiswa Universitas Diponegoro memulai aktivitas Kuliah Kerja Nyata atau KKN pada tanggal 5 Juli 2020. KKN Tim II saat ini cukup unik dan berbeda dengan kegiatan-kegiatan KKN UNDIP sebelumnya. Dimana akibat dari pandemi yang ada, kegiatan KKN kali ini bertempat sesuai dengan tempat tinggal mahasiswa saat ini. KKN UNDIP kali ini mengusung tema Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Setelah melaksanakan survei di tempat yang telah ditentukan, dapat terlihat bahwa masih terdapat kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan atau SDGs yang kemudian menjadi terhambat akibat pandemi. Saat ini kasus positif covid yang terungkap di Indonesia semakin meningkat dan mendatangkan keprihatinan. Dikarenakan kondisi serta sistem di masyarakat yang belum siap untuk menghadapi pandemi yang melanda seluruh dunia seperti saat ini.
Dalam kondisi pandemi seperti ini, mahasiswa melihat bahwa perlu adanya dorongan agar masyarakat tetap mentaati protokol Kesehatan meskipun sudah dapat beraktivitas secara “normal”. Di lingkungan tempat mahasiswa diterjunkan, mahasiswa melihat bahwa pada sektor kualitas Pendidikan masih membutuhkan adanya peningkatan kualitas, sehingga dibutuhkan adanya program yang mampu menunjang hal tersebut.

Setelah melaksanakan survei, mahasiswa melakukan diskusi kepada Perangkat RT dan Ketua RT untuk membahas mengenai program yang hendak dilaksanakan oleh mahasiswa yaitu “Pendampingan Pembentukan Kelompok belajardalam Persiapan New Normal bagi anak-anak usia sekolah terdampak Covid Warga RT 06/RW 01 Bulu Lor Semarang”. Pelaksanaan program ini diharapkan akan mampu mempersiapkan anak-anak untuk terbiasa mentaati protokoler Kesehatan saat sudah menjalani sekolah normal. Selain itu, anak-anak dapat tetap mendapatkan pengetahuan di masa pandemi seperti saat ini. Dalam rangka menjalankan program tersebut, mahasiswa mengawali dengan pembuatan sarana cuci tangan untuk rumah-rumah warga dibantu oleh pak RT dan warga sekitar dalam pembuatannya. Selanjutnya mahasiswa juga membuat spanduk-spanduk yang berisikan cara-cara untuk menjaga diri dan wilayah wajib menggunakan masker, hal ini bertujuan agar masyarakat tetap ingat dengan protokol-protokol Kesehatan.Kemudian, mahasiswa mulai membentuk kelompok belajar berdasarkan tingkat Pendidikan anak. Mahasiwa memberikan pengetahuan mengenai dunia internasional sesuai dan pengenalan mengenai ketahanan siber.
Edit : Laura Andri R.M.,S.S.,M.A.