Mahasiswa Undip Sulap Singkong Menjadi Makanan Unik Yang Memiliki Nilai Jual Tinggi Untuk Membantu Memulihkan Perekonomian Warga Di Tengah Pandemi COVID-19

Kabupaten Magelang (19/07/20) – Di tengah pandemi COVID-19, Universitas Diponegoro tetap menyelenggarakan KKN dengan mengusung konsep KKN pulang kampung yang selaras dengan tujuan Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Hal ini dimanfaatkan oleh Anisa Eka Fitriyani, Mahasiswa KKN Undip Tim II Tahun 2020 yang saat ini sedang melaksanakan pengabdian di tanah kelahirannya, Desa Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang dengan membuat program Pemberdayaan Masyarakat Di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis Pelatihan Pembuatan Brownies Singkong Untuk Membantu Mempercepat Pemulihan Perekonomian Warga.

Melihat kondisi di tengah pandemi ini banyak warga Desa Menoreh yang penghasilannya menurun bahkan ada juga yang sampai kehilangan pekerjaan karena dirumahkan/ terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Dengan melihat potensi yang ada di Desa Menoreh yaitu unggul dalam sektor pertanian muncul ide pelatihan pembuatan brownies singkong untuk membantu mempercepat pemulihan perekonomian warga. Singkong dipilih sebagai bahan baku utama pembuatan brownies karena singkong banyak ditemukan di Desa Menoreh dan harganya relatif murah. Selain itu singkong juga baik untuk kesehatan yaitu dapat menurunkan tekanan darah, bebas kolesterol, dapat mencegah risiko obesitas dan diabetes, serta manfaat lainnya yang masih banyak lagi.

Pada hari Minggu, 19 Juli 2020 berlokasi di rumah Ibu Yani telah dilaksanakan pelatihan pembuatan brownies singkong tahap I yang diikuti oleh ibu-ibu anggota Dasawisma Menur Dusun Alun-alun, Desa Menoreh yang berjumlah 13 orang. Pelatihan dimulai dengan penjelasan singkat mengenai alat dan bahan, kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan brownies singkong. Warga sangat antusias mengikuti pelatihan ini.

Foto Pelatihan Pembuatan Brownies Singkong.
Sumber: Galeri Penulis.

Produk berupa brownies dipilih karena brownies disukai oleh semua jenis kalangan umur mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, maupun lanjut usia yang mana jika produk ini nantinya akan dijual maka memiliki peluang yang besar dapat diterima oleh segmen pasar.

Setelah melakukan praktik pembuatan brownies, dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai penjualan produk melalui media sosial. Sehingga nantinya diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini, ibu-ibu peserta pelatihan dapat berbisnis kuliner berjualan brownies singkong baik secara offline maupun dengan memanfaatkan media sosial guna membantu mempercepat pemulihan perkonomian keluarga akibat adanya pandemi COVID-19.

Untuk video pelaksanaan program dapat diakses di https://www.youtube.com/watch?v=Fcw-XuYEZA8

Penulis: Anisa Eka Fitriyani (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 14030117130056)

Editor: dr. Farmaditya Eka Putra, M.Si., Ph.D