Kurangi Volume Sampah, KKN Undip Ajak Warga Kelurahan Harjosari II Pilah Sampah dari Rumah
MEDAN AMPLAS, MEDAN (15/07) ─ Pada masa pandemi Covid-19 ini, KKN Undip Tim 2 Tahun 2020 tetap dilaksanakan dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Pelaksanaan KKN tahun ini cukup berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni dilakukan di kampung halaman sendiri dan secara individu. Hal ini dimanfaatkan mahasiswa KKN Undip untuk menggali permasalahan yang ada di wilayahnya masing-masing dan menemukan solusinya.
Begitu juga mahasiswa Undip yang sedang melaksanakan KKN di Lingkungan X, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Medan. Berdasarkan observasi dan diskusi dengan Kepala Lingkungan X, sampah merupakan masalah lingkungan yang masih menjadi problematika utama disana. Hal ini bukan tanpa alasan mengingat masih banyaknya warga yang membuang dan membakar sampah di lahan kosong. Tindakan tersebut tentunya akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, terutama warga sekitar lokasi pembuangan sampah tersebut, yakni menimbulkan bau tak sedap dan polusi udara. Oleh karena itu, mahasiswa Undip melakukan Sosialisasi “Pilah Sampah dari Rumah” ke warga sekitar yang tinggal di Gang Tirtanadi, Lingkungan X, Kelurahan Harjosari II.
Sosialisasi ini dilakukan dengan sistem “dari rumah ke rumah” untuk menghindari kerumunan yang terlalu banyak. Media sosialisasi yang digunakan pun cukup unik, yakni kipas yang memuat pamflet berisi informasi mengenai pemilahan sampah dan cara membuat kompos. Hal ini dilakukan agar media sosialisasi tersebut tidak mudah dibuang dan dapat digunakan kembali sehingga tidak menjadi sampah baru. Mahasiswa Undip menjelaskan jenis-jenis sampah kepada warga Lingkungan X, yaitu sampah organik, anorganik, dan residu. Kemudian warga diajak untuk memilahnya dan membuang sampah tersebut ke tempat yang berbeda sesuai dengan jenisnya.
“Kalau sudah penuh, sampahnya dikemanain dek?”, ujar Ibu Yuli (55), seorang ibu rumah tangga yang diberikan sosialisasi.
Warga tidak hanya diberikan edukasi mengenai pemilahan sampah saja, tapi juga cara mengolahnya. Mahasiswa Undip memaparkan bahwa sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos dan makanan ternak, sampah anorganik seperti botol plastik dan kaleng bekas dapat digunakan kembali sebagai pot untuk menanam potongan sisa sayur, sedangkan sampah residu atau B3 rumah tangga sebaiknya segera dibuang karena umumnya bersifat berbahaya dan beracun. Dengan memilah sampah dari rumah, diharapkan jumlah volume sampah yang akan dibuang dari setiap rumah dapat berkurang sehingga lingkungan menjadi lebih nyaman dan sehat. Beberapa warga juga diberikan tempat sampah terpilah yang dibuat dengan memanfaatkan tong cat bekas yang diwarnai dan dihias. Hal ini membuat warga menjadi semangat untuk memilah sampahnya dari rumah.
“Terimakasih kepada mahasiswa Undip yang telah melakukan sosialisasi pilah sampah dan memberikan tempat sampah yang cantik ini, kita jadi mengerti bagaimana memilah sampah yang benar, bisa mengurangi sampah yang dibuang juga jadinya,” ungkap Ibu Fatimah (52), seorang ibu rumah tangga yang cukup antusias mengikuti sosialisasi ini.
Pada kesempatan ini pula mahasiswa Undip juga memberikan sosialisasi terkait pentingnya mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi ini. Hal ini dilakukan mengingat masih banyaknya warga yang tidak memakai masker saat keluar rumah. Warga dihimbau untuk tidak keluar rumah untuk urusan yang kurang mendesak, selalu memakai masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan, dan menggunakan handsanitizer saat bepergian.