Bimbel Bahasa Inggris bagi Anak-Anak di Masa Pandemi
BANJARNEGARA (18/7). Pada tanggal 5 Juli – 15 Agustus 2020, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2020 melaksanakan kegiatan KKN yang berlokasi di kelurahan atau desa masing-masing mahasiswa tinggal. Program KKN ini dilaksanakan dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).” Aprilia Rismawati, sebagai salah satu mahasiswa KKN Tim II Undip 2020 mengadakan kegiatan belajar Bahasa Inggris bersama anak-anak Sekolah Dasar sebagai kegiatan baru di tengah pandemi ini. Kegiatan yang bertempat di rumah mahasiswa tepatnya di Desa Kalilunjar, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah ini telah berlangsung sejak hari jumat kemarin. Kegiatan diikuti oleh 33 anak kelas 1-6 Sekolah Dasar (SD) Desa Kalilunjar yang terbagi dalam tujuh kelompok. Kegiatan ini dibagi ke dalam tujuh sesi untuk setiap minggunya. Setiap sesi terdiri dari satu kelompok belajar.
Berdasarkan survei yang telah dilakukan pada minggu pertama kegiatan KKN ini, mahasiswa menemukan bahwa anak-anak Desa Kalilunjar lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain bersama-sama dari pagi hingga sore hari tanpa pengawasan orang tua dan penerapan protokol kesehatan. Urip Risdiyanto selaku Ketua RT 02 mengatakan bahwa bimbingan belajar Bahasa Inggris perlu diadakan untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai bahasa tersebut dan sebagai kegiatan baru yang bermanfaat sebelum waktu untuk kembali bersekolah tiba. “Iya bagus itu mbak, walaupun anak-anak belum mendapatkan mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah tapi bisa kita ajarkan sejak sekarang supaya mereka tidak kaget. Minimal kosakata bahasa Inggris dasar seperti kata door yang artinya pintu. Anak-anak juga dari pagi sampai sore hanya bermain HP atau bermain bersama teman-temannya. Orang tua juga kurang bisa mengawasi mereka karena sibuk bekerja” ujar Ketua RT 02 ketika ditemui di rumahnya untuk berdiskusi bersama mengenai program yang perlu diadakan di desa setempat.
Mahasiswa bersama anak-anak kemudian melangsungkan kegiatan bimbingan belajar Bahasa Inggris ini untuk pertama kalinya, yaitu pada hari jumat kemarin. Sebelum memasuki tempat bimbingan belajar, anak-anak diarahkan agar mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu untuk melatih mereka dalam menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan ini diawali dengan memberikan name tag kepada masing-masing anak yang bisa mereka hias sesuai dengan keinginan sendiri. Setelah itu, mahasiswa mendata anak-anak yang hadir dan membaginya ke dalam tujuh kelompok. Pembagian kelompok ini dimaksudkan agar anak-anak dapat tetap menjaga jarak saat mengikuti kegiatan bimbingan belajar Bahasa Inggris.
Selanjutnya, anak-anak melalui bimbingan dari mahasiswa mulai berlatih mengucapkan abjad dalam Bahasa Inggris. Agar abjad dalam Bahasa Inggris ini mudah diingat, mahasiswa mengajari anak-anak untuk menghafalkannya dengan nada. Setelah mereka menghafalkan abjad dalam Bahasa Inggris ini, mahasiswa menyuruh mereka untuk mempraktekannya di depan papan tulis dengan semangat. Kemudian buku dan alat tulis lainnya diberikan kepada anak-anak yang telah berhasil menyanyikan abjad dalam Bahasa Inggris dengan benar. Dengan adanya program ini anak-anak dapat meluangkan waktunya untuk hal yang lebih bermanfaat, salah satunya dengan mengikuti kegiatan belajar Bahasa Inggris. Saat mengikuti program ini anak-anak berada dalam pantauan dan tanggung jawab mahasiswa untuk tetap menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan lainnya. Dengan demikian, selain ilmu yang bertambah, kesehatan dan keselamatan anak-anak juga dapat selalu terjaga.
Penulis: Aprilia Rismawati
Editor: Dr. Amirudin, MA