Ibu – ibu Kader PKK Panjang Baru Antusias Membuat Minuman Herbal JaKer! Apa itu JaKer?
Pekalongan (20/7/2020) – Di masa pandemi covid-19, tentunya sudah banyak upaya pemerintah untuk mencegah penularan virus ini termasuk physical distancing dan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker dan cuci tangan. Akan tetapi sejak diberlakukannya New Normal yang sekarang menjadi Adaptasi Kebiasaan Baru, mulai dari sekolah sampai usaha-usaha sudah dijalankan seperti biasa, hal ini tidak menutup kemungkinan penularan yang semakin tinggi. Oleh sebab itu upaya pencegahan Covid-19 ini harus semakin diperketat, tak cukup hanya mematuhi protokol kesehatan, melainkan meningkatkan ketahanan masyarakat, melalui kesehatan tubuh perorangan. Daya tahan tubuh dapat dijaga dan ditingkatkan utamanya dengan pola hidup sehat seperti menjaga kebersihan, asupan nutrisi ditambah dengan penggunaan suplemen kesehatan dan ramuan herbal.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai tumbuhan obat, tumbuhan yang sering digunakan sebagai sebagai herbal adalah jahe, temulawak, meniran, kunyit dan sebaginya. Penggunaan herbal ini juga tergolong mudah dilakukan oleh masyarakat luas. Disamping itu, potensi herbal setiap daerah pasti berbeda-beda. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, daerah Kelurahan Panjang Baru Kota Pekalongan juga memiliki potensi tumbuhan kersen, dimana kersen ini ternyata memiliki segudang khasiat bagi kesehatan bukan hanya sekedar tumbuhan liar dipinggir jalan. Sehingga, melalui program “Pelatihan Pembuatan Minuman Herbal Jahe Kersen (JaKer) sebagai Penguat Imunitas di Masa Pandemi Covid-19” diharapkan dapat menjadi bagian dari pencegahan Covid-19 serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya daya tahan tubuh terhadap paparan virus corona dan herbal sebagai solusinya.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian pelaksanaan KKN Pulang Kampung UNDIP yang mewajibkan mahasiswanya untuk terjun langsung memberdayakan masyarakat terutama di masa pandemi Covid-19. Program kegiatan ini dilaksanakan oleh Vanesa Debora, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2020 yang melibatkan Ibu-ibu kader PKK Panjang Baru sebagai sasaran program. Pelatihan pembuatan minuman herbal jahe kersen dilaksanakan selama 4 hari berturut-turut dari Senin, 20 Juli 2020 sampai Kamis, 23 Juli 2020 tepatnya di Aula Kelurahan Panjang Baru. Hari pertama diisi dengan sosialisasi/pengenalan program. Mahasiswa memaparkan mengenai latar belakang, manfaat dan tujuan dari dilaksanakannya program ini kepada ibu-ibu kader PKK. Hari kedua diisi pemberian edukasi mengenai apa itu herbal, pentingnya herbal dalam menjaga daya tahan tubuh di masa pandemi, khasiat dari komponen minuman herbal ini meliputi jahe, kersen, kayu manis dan serai serta hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mengonsumsi minuman herbal ini. Hari ketiga dilakukan pendampingan pembuatan minuman herbal jahe kersen oleh ibu-ibu kader PKK yang didampingi/diberi arahan oleh mahasiswa. Hari terakhir diisi evaluasi program kegiatan dengan memberikan kuisioner kepada ibu-ibu kader PKK untuk meminta penilaian, kritik dan saran mengenai pelaksanaan program ini. Kegiatan ini dihadiri oleh 10 Ibu-ibu PKK Panjang Baru termasuk Ketua dan pengurus PKK bahkan Ibu Lurah Panjang Baru turut hadir dalam memberikan sambutan. Respon dari ibu-ibu kader PKK sangatlah baik. Mereka sangat antusias dan aktif bertanya.

Sumber : Galeri Penulis

Sumber : Galeri Penulis
“Kegiatan KKN Pulang Kampung dari Universitas Diponegoro ini adalah kesempatan berharga bagi para ibu-ibu PKK untuk memperoleh dan menggali sebanyak-banyaknya ilmu dari mahasiswa dan juga KKN ini merupakan wadah bagi mahasiswa untuk membagikan dan menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah demi membangun desa sendiri yaitu Kelurahan Panjang Baru,” kata Bu Nuryati selaku ketua PKK
Selain itu salah satu pengurus PKK Panjang Baru, Ibu Erni yang berprofesi sebagai penjual jamu juga meresponi dengan baik kegiatan ini. “Saya sangat berterimakasih kepada mahasiswa KKN karena telah membagikan ilmu bagi kami sekalian terutama kepada saya yang kebetulan penjual jamu. Dengan adanya inovasi minuman herbal jahe kersen ini membuat saya ingin mencobanya di rumah dan akan saya tularkan ilmu-ilmu ini kepada tetangga saya” jawab Bu Erni saat ditanya mengenai pendapatnya terhadap program ini oleh mahasiswa.
Dari terlaksananya program ini, diharapkan minuman herbal tetap dilestarikan terutama berbahan dasar jahe kersen untuk menjadi minuman yang berguna bagi kesehatan khususnya di masa pandemi.

Sumber : Galeri Penulis
Oleh: Vanesa Debora (Farmasi – NIM. 22010317120024)
Editor : Nikie Astorina Yunita D, S.KM., M.Kes.