Jelang Adaptasi Kebiasaan Baru, Mahasiswa Undip Bagikan Masker Gratis

BOGOR (20/7), Menjelang berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemerintah Kota Bogor sudah mulai menerapkan fase pra-Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dari awal Juli lalu. Tujuan dari melakukan fase pra-AKB ini agar masyarakat Kota Bogor dapat beradaptasi dengan situasi hidup berdampingan dengan virus ini. “AKB” bukanlah semua kondisi kembali menjadi normal. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, akan memberlakukan sanksi denda berupa uang tunai Rp100 ribu hingga Rp150 ribu untuk warga yang tidak memakai masker di tempat umum. Tujuan diberlakukan sanksi denda ini untuk mendisiplinkan warga dalam menghadapi pandemi ini. Namun, masih terlihat menjelang diberlakukannya sanksi denda ini, masih banyak masyarakat di Kota Bogor yang tidak menggunakan masker saat melakukan aktivitas di luar rumah.

Hampir kebanyakan mahasiswa rantau masih berada di daerah asalnya masing-masing. Tetapi tidak menjadikan kegiatan KKN berhenti. Salah satu universitas negeri di Semarang, Universitas Diponegoro, tetap memberlakukan kegiatan KKN di desa masing-masing dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. . Mahasiswa KKN TIM II Undip, Curug, Bogor Barat, Kota Bogor telah melaksanakan kegiatan bagi-bagi masker gratis kepada warga sekitar guna menyambut fase AKB ini. Gunanya agar masyarakat sadar menggunakan masker bukan hanya karena takut terkena sanksi denda tetapi sadar bahwa virus masih ada di sekitar kita dan kita perlu menjaga diri kita sendiri.

Pembagian masker door-to-door ke rumah warga perumahan Bogor Raya Permai Blok FD RT 03/RW 012, Curug, Bogor Barat, Kota Bogor
Pembagian masker kepada tukang bangunan yang bekerja di kawasan perumahan Bogor Raya Permai Blok FD RT 03/RW 012, Curug, Bogor Barat, Kota Bogor

Bagi-bagi masker ini dilakukan door to door, dari setiap rumah ke rumah lainnya di kawasan blok FD Perumahan Bogor Raya Permai RW 012, Curug, Bogor Barat, Kota Bogor. Tidak hanya membagi-bagikan masker, tetapi juga membuat kartu petunjuk cara mencuci masker kain karena masih banyak orang yang salah dalam mencuci masker kain guna mencegah penyebaran virus corona. Selain kepada warga, mahasiswa Undip ini juga membagikan kepada tukang bangunan yang sedang bekerja dan terlihat ada beberapa tukang yang tidak menggunakan masker. Tentunya, kegiatan KKN ini berdampak positif dan sangat didukung oleh ketua RT/RW dan reaksi warga setempat pun sangat baik dan dalam pembagian masker tidak lupa tetap mengikuti protokol kesehatan.

Penulis: Gabby Aurelia, Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro