Partisipasi TIM KKN 1 Undip Desa Bodeh Dalam Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Bodeh, 26 Januari 2017 bertempat di balai desa Bodeh, puskesmas kecamatan Bodeh bekerja sama dengan perangkat desa Bodeh mengadakan sosialisasi pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga. Desa Bodeh merupakan desa yang dipilih dan dianggap siap oleh pihak puskesmas untuk diadakannya sosialisasi ini. Sosialisasi ini dihadiri dan diisi materi oleh Badan Lingkungan Hidup, pihak Bank Sampah Mandiri serta mahasiswa Tim KKN I Universitas Diponegoro Desa Bodeh untuk disampaikan kepada masyarakat.
Materi pertama disampaikan oleh pihak BSM (Bank Sampah Mandiri). BANK SAMPAH adalah : wadah /kelompok masyarakat yang menerima, mencatat dan mengelola sampah rumah tangga yang sudah dipilah menjadi sampah basah dan sampah kering dari warga yang telah menjadi nasabah bank sampah tersebut. Tujuan adanya bank sampah ini diharapkan dapat membangun kepedulian masyarakat terhadap kesehatan lingkungan, menanamkan pola hidup bersih dengan mencoba mendaur ulang sampah secara mandiri dan nantinya dapat menjadi sumber ekonomi keluarga.
Warga yang telah menjadi nasabah akan mendapatkan nomor rekening dan buku tabungan sampah. Pada buku tabungan sampahnya tertera nilai rupiah atau nilai berat (kg) (tergantung kesepakatan ) sampah yang sudah mereka tabungkan di bank sampah tersebut sesuai dengan kesepakatan dan peraturan di antara bank sampah dengan nasabah itu sendiri. Sistem pembayaran per kilogram kantung sampah diterapkan sebagai kompensasi dari sampah yang diberikan. Biasanya sampah dihargai Rp 3000 – 5000 per kilogram. Tumpukan sampah yang masih bercampur pun segera dipilah untuk diseragamkan merknya, proses ini untuk memudahkan bungkus minuman sejenis yang nanti akan digunakan.
Materi kedua disampaikan oleh pihak Badan Lingkungan Hidup dan mahasiswa Tim KKN I Universitas Diponegoro mengenai pembuatan kompos. Zaesar (salah satu mahasiswa TIM KKN I UNDIP) menjelaskan pembuatan kompos menggunakan EM4 yang sangat mendukung karena EM4 memiliki kandungan mikroba yang mampu mempercepat kompos pada proses fermentasi. Tidak hanya berupa teori materi yang disampaikan, tetapi juga dilakukannya praktek langsung pembuatan kompos yang dipandu oleh Zaesar bersama TIM KKN I UNDIP Desa Bodeh. Pengolahan sampah dilakukan dengan memotong kecil-kecil sampah tersebut kemudian dicampur dengan air sesuai kebutuhan. Jika 3 liter air, maka cukup menambahkan EM4 sebanyak 3 tutup botol. Semakin kecil ukuran sampah semakin cepat proses pembusukan. Kemudian dilakukannya pengadukan sampah yang telah dicampur EM4 tadi. Setelah itu ditutup tong tersebut dan didiamkan selama seminggu. Pupuk yang sudah didiamkan bisa di aplikasikan langsung ke tanaman. Hal ini sangat baik sekali, bukan saja bermanfaat untuk tanaman namun dengan hadirnya EM4 bisa mengurangi peningkatan sampah yang kian hari kian banyak menumpuk, jika tidak pintar mengolahnya akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan.
Zaesar bersama teman-teman KKN UNDIP juga menjelaskan bagaimana memperbanyak EM4 kepada masyarakat. EM4 yang sudah dibeli tidak langsung di berikan kepada bahan kompos, namun kita harus menambahkan gula sebagai campuran. Kita dapat menghemat EM4 dengan memperbanyak mikroorganisme EM4 itu sendiri. Diharapkan dengan adanya pengelolaan sampah rumah tangga ini, masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola sampah rumah tangga, lebih peduli dengan kesahatan lingkungannya serta dapat menerapkan apa yang telah diberikan pada pelatihan hari ini.
Review : AMS, 03022017