KKN di Kampung Sendiri, Mahasiswa Undip Ajarkan Pembuatan Disinfektan Alami dari Ekstrak Daun Jeruk Pada Warga Kelurahan Mabu’un, Kalimantan Selatan
MABU’UN, TABALONG (24/7) – Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tabalong tembus diangka 200, total temuan kasus pada Kamis (23/7) sebanyak 207 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, dimana angka ini menjadi akumulasi dari sejak ditemukannya kasus Covid-19 pada bulan Maret. Sebanyak 44 orang masih dalam perawaan di Rumah Sakit, fasilitas isolasi khusus maupun karantina mandiri dan 157 orang dinyatakan sembuh, serta 6 orang lainnya meninggal dunia.
Tim Gugus Tugas Penganggulangan (TGTP) Covid-19 Kabupaten Tabalong, Kamis (23/7), juga melaporkan temuan terbanyak kasus positif berada di Kecamatan Murung Pudak sebanyak 84 orang. Berdasarkan data tersebut, KKN Tim II Universitas Diponegoro 2020 melakukan beberapa kegiatan untuk membantu pencegahan penularan Covid-19 di masyarakat Kecamatan Murung Pudak. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah melakukan penyuluhan dan sosialisasi terhadap warga, mengenai cara penerapan protokol kesehatan yang baik dan benar terhadap virus Covid-19.
Hasil survey yang telah dilakukan oleh Tim II KKN Undip di Kecamatan Murung Pudak, Kelurahan Mabu’un menjadi lokasi yang memerlukan perhatian, dimana Kelurahan Mabu’un merupakan pusat kota yang terdapat pasar, terminal, dan taman kota yang masih ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar. Tidak hanya itu, masih banyak masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan demi mencegah persebaran Covid-19 di wilayah Tabalong, salah satunya ialah kurangnya kesadaran terhadap barang atau benda dibawa dari luar rumah, dimana salah satu media penyebaran virus Covid-19 adalah melalui droplet dari pengidap pada benda-benda yang terkena droplet tersebut. Salah satu langkah pencegahan penularan virus terhadap benda-benda yang dibawa tersebut, dapat dilakukan dengan cara penyemprotan disinfektan pada benda yang di bawa dari luar rumah, sehingga droplet yang kemungkinan menempel pada benda tersebut akan mati terkena semprotan cairan disinfektan tersebut.
Namun mengingat begitu terbatasnya bahan baku pembuatan disinfektan dan begitu melonjaknya harga bahan baku tersebut, sehingga Tim II KKN Undip berinisiatif melakukan kegiatan pembuatan disinfektan secara mandiri dengan menggunakan bahan baku alami yang dapat diperoleh di sekitar rumah. Kegiatan tersebut dilakukan dengan melibatkan warga sekitar dengan metode door to door, dimana Tim II KKN Undip mempraktekkan cara pengolahan disinfektan alami tersebut kepada masyarakat sebagai usaha untuk mengurangi adanya kegiatan berkumpul dan sosialisasi tersebut dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Kegiatan seperti ini memang dibutuhkan saat ini, dimana masih banyak warga yang belum begitu paham masalah protokol kesehatan yang semestinya dilakukan agar tidak tertular virus Covid-19. Semoga dari hasil kegiatan ini banyak warga yang sadar dan dapat berinisiatif untuk membuat disinfektan sendiri agar dapat digunakan oleh keluarga mereka masing-masing.”, kata Ketua RT.05 Kelurahan Mabu’un, Yanto Rahman, kepada Tim II KKN Undip, Jumat (17/7). Kegiatan sosialisasi ini ditanggapi dengan baik oleh masyarakat Kelurahan Mabu’un.
Disinfektan alami yang diolah oleh Tim II KKN Undip tersebut, memanfaatkan bahan baku alami yaitu daun jeruk purut. Daun jeruk tersebut sangat mudah ditemui dan dalam pengolahannya tidak membutuhkan jumlah yang sangat banyak sehingga disinfektan alami ini sangat ekonomis dan mudah diolah oleh masyarakat secara mandiri. “Disinfektan ini lebih alami dibandingkan dengan membeli disinfektan kimia diluar. Apalagi bahannya mudah untuk dicari, jadi kegiatan ini sudah sangat membantu kami warga disini.” ujar salah satu warga RT.05 Kelurahan Mabu’un, saat diminta tanggapan terkait kegiatan tersebut. Tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat di Kabupaten Tabalong khusunya di Kelurahan Mabu’un terhadap penularan virus Covid-19, demi menekan temuan kasus baru positif Covid-19 di Kabupaten Tabalong. (Hezron Christian Marbun, Undip).
Editor: Apri Dwi Anggo