SOSIALISASI PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING (SAIRIANG) DARI BAHAN ORGANIK DI DESA KELANGDEPOK, KECAMATAN BODEH
Jumat, 20 Januari 2017 diadakan sosialisasi pembuatan sabun cuci piring di SMP N 3 Kelangdepok oleh KKN UNDIP tim 1. Bahan yang digunakan untuk membuat sabun cuci piring berasal dari bahan organik. Diantaranya yaitu pandan, air jeruk nipis, texapon dan garam. Kegiatan tersebut disambut hangat oleh para siswa SMP N 3 Kelangdepok. Terlihat dari antusias mereka ingin mencoba untuk praktek membuat sabun cuci piring di depan kelas.
Kegiatan sosialisasi ini dimulai dengan perkenalan mahasiswa KKN UNDIP tim 1 tahun 2017. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembangian pamflet yang berisi bahan dan proses pembuatan sabun cuci piring berbahan organik. Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video bagaimana cara pembuatan sabun. Siswa-siswi terlihat memperhatikan video tersebut dan sampailah ke acara intinya yaitu, praktek pembuatan sabun cuci piring yang akan dilakukan oleh perwakilan siswa-siswi SMP N 3 Kelangdepok.
Awalnya siswa-siswi malu-malu untuk maju ke depan sebagai perwakilan untuk praktek membuat sabun di depan kelas multimedia. Tapi, setelah diberikan motivasi bahwa anak Indonesia harus berani maju dan tidak boleh malu-malu. Maka ada dua orang yang berani maju ke depan kelas dan mempraktekan cara membuat sabun yang diiringi instruksi dari Widya mahasiswi jurusan Teknik Kimia Undip.
Tujuan diadakan kegiatan ini adalah memberitahu siswa-siswi agar bisa memanfaatkan bahan-bahan organik untuk membuat sabun cuci piring dan melatih daya kreativitasnya. Tidak hanya murid-murid, guru SMP N 3 Kelangdepok juga tertarik untuk mencoba praktek tersebut.
Proses pembuatan sabun cuci piring berbahan organik sangatlah mudah. Langkah pertama, memotong kecil-kecil daun pandan, lalu dimasukan ke dalam blender dan diberi air secukupnya. Kemudian blender daun pandan sampai teksturnya halus. Kedua, menyaring air pandan dengan saringan. Ketiga, memasukan air yang sudah disaring ke dalam wadah dan dicampur dengan texapon sebanyak 20 ml. Lalu, diaduk sampai larutan homogen dan menimbulkan banyak busa. Keempat, garam dan air jeruk nipis dimasukkan secukupnya. Jika ingin memberikan aroma harum pada sabun bisa memberikan ekstrak serai ke dalam larutan. Kelima, mengaduk larutan sampai homogen. Keenam, membiarkan larutan selama 2 hari untuk proses pengentalan dan penghilangan busa pada larutan. Terakhir, sabun siap untuk di masukan kemasan.
Setelah proses pembuatan sabun selesai, siswa-siswi SMP N 3 Kelangdepok berkerumun di depan kelas dengan bertanya tentang fungsi dari garam, texapon dan lainnya. Fungsi dari texapon adalah pemberi busa disabun cuci piring sedangkan garam jika dimasukan semakin banyak akan membuat larutan sabun semakin kental. Begitulah suasana praktek membuat sabun di SMP N 3 Kelangdepok, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang. Diharapkan agar siswa-siswi SMP N 3 Kelangdepok bisa lebih kreatif lagi untuk membuat sesuatu dari bahan-bahan organik.
Oleh: Widya Wahyuni
Editor: Maharani Patria Ratna
31 Januari 2017