KKN UNDIP MENANAMKAN NILAI MORAL MELALUI KELAS MENDONGENG DI MI GUPPI DESA KELANGDEPOK, KECAMATAN BODEH

Ada yang sedikit berbeda dari kegiatan belajar-mengajar di MI Guppi, desa Kelangdepok, Kecamatan Bodeh, Pemalang, pada Senin, 23 Januari 2017. MI Guppi didatangi oleh Tim KKN Undip yang sedang bertugas melaksanakan program di desa Kelangdepok. Kedatangan tim KKN Undip ini disambut antusias oleh guru-guru dan para murid.

Sebagian program yang disusun oleh Tim KKN Undip desa Kelangdepok memang ditujukan bagi kanak-kanak, khususnya yang berhubungan dengan pendidikan. Salah satu program yang telah disusun adalah pengadaan kelas mendongeng yang dicanangkan oleh Rosyida Qonita, mahasiswi jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya.

Kelas mendongeng ini dimaksudkan untuk memperkenalkan anak-anak dengan berbagai cerita yang berkembang di Indonesia. Selain bersifat menghibur, dongeng juga dapat menjadi sarana untuk menyisipkan pendidikan karakter pada anak.

Qonita memperkenalkan kelas mendongeng dengan terlebih dahulu memperkenalkan diri kepada murid-murid kelas empat MI Guppi. Selanjutnya, Qonita menawarkan diri untuk mendongeng di depan kelas yang segera disambut baik oleh anak-anak. Untuk membuat cerita lebih menarik, Qonita juga membawa beberapa alat peraga berupa gambar yang berhubungan dengan dongeng yang ia bawakan.

qonita

“Anak-anak biasanya suka dengan gambar, jadi saya membuat beberapa gambar sebelumnya, supaya dongeng yang disampaikan menjadi lebih menarik,” tuturnya.

Qonita membawakan beberapa dongeng di depan kelas. Di setiap akhir dongengnya, tidak lupa, dia juga menyisipkan nilai-nilai moral yang dapat diteladani oleh anak-anak.

Dengan mengadakan kelas mendongeng pertama di sekolah, diharapkan agar hari-hari berikutnya, anak-anak dapat mengikuti kembali kelas mendongeng yang diadakan oleh Qonita.

“Ya, yang di sekolah itu, kan baru perkenalan… semoga ke depannya, anak-anak menjadi lebih antusias mengikuti kelas mendongeng; bisa di posko KKN, bisa juga di tempat lain, secara non formal. Daripada main gadget atau cuma main di rumah, kayaknya kurang seru kalau untuk anak seumuran mereka,” ujarnya sambil tersenyum.

Oleh : Rosyida Qonita

 

Review : AMS, 03022017