Mahasiswa Undip Ciptakan Tusuk Gigi Ajaib, Mampu Deteksi Boraks!

Cimuning,Bekasi (05/7/2020) – Mahasiswa Universitas Diponegoro mulai  melaksanakan program kuliah kerja nyata (KKN) 2020 di Lingkungan RW 018 Blok I Perumahan Bekasi Timur Regensi, Kelurahan Cimuning Kecamatan Mustika Jaya. Sistem Pelaksanaan KKN pada tahun ini adalah “KKN PULANG KAMPUNG” program ini juga mengalami peneysuaian dengan kondisi pandemic virus COVID-19 yang sedang dialami diberbagai daerah,namun dengan kondisi seperti ini Mahasiswa Universitas Diponegoro tetap dengan semangat melaksanakan KKN di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing , dengan pastinya selalu mengutamakan protokol Kesehatan.

Pada program KKN tahun ini membawa tema ‘Pemberdayaan masyarakat di tengah pandemic covid-19 berbasis pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s)‘.Pada minggu pertama KKN yaitu dilaksanakan untuk survey lokasi KKN dengan tentunya memperhatikan masalah-masalah apa yang terjadi dilingkungan tersebut.Lalu dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan suatu program yang nantinya akan diselenggarakan oleh Vanka Septian Henro selaku mahasiswa Undip untuk membantu mengatasi maslah yang ada dilokasi tersebut baik dari program tentang covid-19 maupun pembangunan berkelanjutan.

Pada program pertama dilakukan diskusi mengenai pelaksanaan program pertama yaitu  tentang identifikasi zat berbahaya (boraks) pada makanan dengan menggunakan metode tusuk gigi yang akan dilaksanakan pada minggu ke-3 KKN yaitu pada hari Selasa 21 Juli 2020. Diskusi dilakukan dengan ketua RW 018 setempat guna lebih memepersiapkan teknis pelaksanannya seperti apa dan juga seklaigus meminta izin pemakaian pelataran masjid RW 018 dan juga pelaksanaan tetap menggunakaan protocol kesehatan.

“Semoga programnya berjalan dengan lancer,untuk apa yang dibutuhkan bisa langsung dikoordinasikan dan yang paling penting tetap dalam standar protocol kesehatan” ujar Pak Suradjiman selaku ketua RW 018

Program identifikasi boraks dalam makanan oleh mahasiswa Undip ini di latar belakangi oleh tema tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s) point nomor 3 yaitu tentang kesehatan dan kesejateraan dan juga hasil dari observasi lingkungan dimana dekat lingkunan tersebut setiap paginya ramai orang berjualan makanan.Pertama dilakukan sosialisasi tentang bahaya mengkonsumsi boraks. Selanjutnya,mahasiswa Undip membuat metode sederhana dengan tusuk gigi untuk identifikasi boraks dengan cara merendam tusuk gigi kedalam larutan kunyit,kandungan kurkumin dalam kunyit akan bereaksi dengan sifat basa yang berada pada boraks yang menghasilkan uji positif perubahan warna menjadi warna merah apabila maknan tersebut mengandung boraks. Harapannya metode sederhana ini dapat bermanfaat untuk meminimalisir mengkonsumsi zat berbahaya yang tidak disadari oleh masyarakat.

“Terimakasih kepada mas Vanka, kegiatan seperti ini untuk masukan ibu ibu disini,bisa dilakukan praktik dirumah dan juga untuk belajar kegiatan di lingkungan RW 018,harapan saya semoga bermanfaat untuk kedepannya” Ujar Ibu Alda warga RW 018.

Oleh : Vanka Septian Henro

Editor : Rudy Hartanto (DPL KKN)