TATANAN BARU: KEBIASAAN BARU WARGA KARANG KEPOH I TEGALREJO, SALATIGA

Salatiga (19/7) – Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia sejak awal tahun 2020 hingga pertengahan tahun ini belum selesai, masyarakat dari berbagai lapisan pun terkena imbas dari pandemi tersebut. Dengan keadaan seperti ini aktivitas mereka pun benar-benar terhambat, sehingga roda perekonomian pun terganggu. Belum ditemukannya vaksin untuk virus ini menyababkan pandemi yang berlangsung menjadi semakin lama. Mau tidak mau masyarakat harus hidup berdampingan dengan virus corona. Hal tersebut menjadi tatanan baru kehidupan masyarakat dengan kebiasaan-kebiasaan baru juga. Pemerintah Kota Salatiga resmi melaksanakan new normal atau tatanan baru ditengah pandemi ini. Protokol kesehatan yang telah ditetapkan harus dipatuhi oleh warga dalam menjalankan aktivitasnya.

Karang Kepoh I merupakan salah satu kampung yang ada di Kota Salatiga, yang kini warganya telah menerapkan protokol kesehatan semenjak ada pandemi COVID-19. Warga Karang Kepoh I Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga kini memiliki kebiasaan baru ketika melakukan aktivitas di luar rumah. Menerapkan new normal di kampungnya, warga kini selalu memakai masker saat melakukan aktivitas di luar rumah, sebagai bentuk pencegahan penularan COVID-19, hal ini merupakan kebiasaan baru yang sebelumnya tidak pernah dilakukan warga. Selain itu, warga juga dianjurkan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun, dimana di depan rumah masing-masing warga disediakan tempat cuci tangan. Setiap minggu pun warga rutin melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah warga agar tetap steril.

Namun, dari pantauan yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang tengah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN), yaitu Dzulfikar Satria Pinandito, menurut mahasiswa jurusan Akuntansi Undip ini masih terdapat beberapa warga yang bandel tidak mengikuti protokol kesehatan walaupun sudah memasuki masa new normal di Kota Salatiga. Masih ada warga yang keluar rumah untuk menjalankan aktivitasnya tanpa menggunakan masker, dan juga sering kali anak-anak bermain bersama teman-temannya tanpa memakai masker. Selain itu, warga yang memiliki usaha seperti warung klontong atau usaha makanan sebenarnya sudah memakai masker saat berjualan, namun akan lebih baik jika menggunakan face shield/pelindung wajah juga agar barang dagangan yang dijual tetap higienis.

Melihat situasi tersebut, Dzulfikar tergerak untuk melakukan sosisalisasi untuk mengedukasi warga mengenai virus COVID-19, mulai dari gejalanya hingga pencegahannya. Karena di masa pandemi ini harus tetap mengutamakan social distancing/physical distancing, sosialisai pun dilakukan melalui poster-poster yang menarik untuk mengedukasi warga. Mahasiswa Undip ini juga berinisiatif untuk membuat face shield/pelindung wajah untuk diberikan kepada warga Karang Kepoh I Tegalrejo yang memiliki usaha, karena terdapat beberapa UMKM yang terdapat di lingkungan Karang Kepoh I. Sehingga warga yang memiliki usaha tersebut tidak perlu membeli face shield/pelindung wajah untuk tetap menjaga higientias dari barang dagangannya.