Mengisi Waktu Luang Anak dengan Bercocok Tanam di Masa Pandemi Covid-19

Budidaya Pakchoy Menggunakan Polybag

Kecamatan Serang – KKN Tim II Undip 2020 kali ini berbeda dengan KKN seperti biasanya. KKN ini dilakukan di masing-masing domisili mahasiswa, oleh karena itu KKN ini disebut juga dengan KKN Pulang Kampung. Mekanisme baru ini dilakukan dengan tujuan untuk menanggulangi penyebaran Covid-19.

Adanya wabah Covid-19 ini menyebabkan banyak warga yang membatasi aktivitas di luar rumah seperti sekolah, bekerja, kuliah dan sebagainya. Hal tersebut juga terjadi di Komplek Ciceri Permai, Kota Serang. Banyak warga yang beraktivitas di rumah saja. Mahasiswa KKN Tim II Undip hadir untuk mensosialisasikan kegiatan produktif yang dapat dilakukan di rumah saja yaitu bercocok tanam. Bercocok tanam merupakan salah satu aktivitas yang dapat dilakukan walaupun di rumah saja. Kegiatan bercocok tanam ini dilaksanakan pada pagi hari pukul 08.00 WIB di Komplek Ciceri Permai, Serang, Banten (12/7/2020).

Program ini berjudul Pelatihan Budidaya Tanaman Sejak Dini dengan Berkebun Mini dengan target peserta anak-anak berumur 7 tahun sampai 13 tahun. Program ini dilatarbelakangi dengan tidak adanya kegiatan aktif atau kegiatan bermanfaat yang dapat dilakukan oleh anak-anak selama pandemi Covid-19, ingin mengenalkan sejak dini kepada anak-anak mengenai pentingnya belajar bercocok tanam, ingin mempopulerkan dunia pertanian dan ingin berkontribusi dalam meningkatkan ketrampilan anak-anak sekitar rumah.

Pelatihan ini dilakukan terhadap 10 orang peserta. Peserta diberikan 1 paket tanaman yang berisi media tanam, benih pakchoy, buku panduan dan pot. Mereka dengan antusias melakukan pelatihan dan mengikuti instruksi yang disampaikan oleh Ayunda Syahdania sebagai pemateri. Peserta mampu melakukan kegiatan penanaman yaitu menyediakan media tanam, pemberian lubang tanam, penanaman benih dan penyiraman yang dilakukan setiap pagi. Kegiatan ini akan di monitoring sampai kegiataan pasca panen dimana peserta dapat memanfaatkan tanaman yang sudah dirawat.

Pelatihan bercocok tanam ini harapannya akan mampu meningkatkan ketrampilan peserta, meningkatkan minat masyarakat terhadap dunia pertanian dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan untuk peserta mengenai pertanian. (AS)