Warga Resah ..Covid-19, Makin Mengganas
Temanggung, (18/07) – Pandemi Covid-19 adalah salah satu penyakit baru yang muncul pada akhir 2019 lalu akibat proses mutasi dari virus corona. Covid-19 sendiri cukup mematikan, dibuktikan dengan tingginya angka kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini. Kabupaten Temanggung sebagai salah satu daerah yang asri nan sejuk, juga terkena imbas dari virus corona yang merebak ini. Terbukti pada bulan Juni lalu, Temanggung sempat menjadi zona merah dengan kasus positif sebanyak 164 orang pada tanggal 12 Juni 2020, sehingga menempati peringkat ke-2 kasus positif Covid-19 tertinggi setelah Kota Semarang (Instagram @bpbd_kabtemanggung).
Tinnginya kasus positif Covid-19 mengakibatkan keresahan warga yang mulai bermunculan. Keresahan tersebut juga dialami oleh warga di lingkungan Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Temanggung, khususnya di daerah RT 02/RW 06. Warga mulai merasa resah ketika pada awal Juni lalu sudah terdapat 1 kasus positif di lingkungan mereka. Warga meresahkan akan keselamatan keluarga mereka masing-masing. Hal tersebut dipaparkan langsung oleh Ibu Catur, salah satu warga di lingkungan RT 02, “Di lingkungan ini sudah ada yang positif, saya merasa takut dan was-was akan keselamatan keluarga saya, khususnya anak-anak.” Kata Ibu Catur. Anak-anak yang sering bermain dan beraktivitas di luar rumah menjadi salah satu faktor yang menyebabkan keresahan para warga, apalagi anak-anak masih kurang aware terhadap protokol kesehatan yang sedang berjalan saat ini.
Tak hanya anak-anak saja, warga khususnya Ibu-ibu di lingkungan RT 02 juga merasa was-was ketika harus berbelanja untuk kebutuhan mereka sehari-hari, khususnya saat berbelanja kebutuhan sayur. Ketika berbelanja, maka akan menimbulkan kerumuman antar warga, sehingga ditakutkan terjadi penyebaran akibat kerumunan tersebut. Padahal kebutuhan gizi keluarga harus tetap terpenuhi di masa pandemi seperti ini.
Warga mengharapkan adanya suatu inovasi yang dapat melindungi anak-anak ketika sedang beraktivitas di luar rumah. Oleh sebab itu, kehadiran program pengabdian yang akan dilakukan oleh Mahasiswa UNDIP diharapkan dapat mebantu meredakan keresahan warga. Program pembuatan face shild sederhana bagi anak-anak diharapkan dapat menjadi suatu inovasi baru agar anak-anak tetap merasa aman dan juga dapat meningkatkan kreativitas anak. Selain itu, program yang akan diajukan adalah “Budikdamber” atau budidaya sayur dan ikan dalam ember. Program ini harapannya dapat membantu warga untuk tetap terpenuhi kebutuhan gizinya dengan berbudidaya secara mandiri di rumah masing-masing, sehingga kerumunan saat berbelanja dapat ditekan. Usulan program ini didukung penuh oleh warga sekitar dan juga Ketua RT 02. “Ya, Saya sangat mendukung adanya program tersebut. Semoga kedepannya dapat bermanfaat bagi warga sekitar dan angka positif Covid-19 di lingkungan kami tidak muncul lagi” ujar Sunaryo, Ketua RT 02/RW 06 Sidorejo, Temanggung. (CVWD/EA).
(Dokumen Pribadi) – Anak-anak di lingkungan RT 02/RW06 Kel. Sidorejo yang beraktivitas di luar rumah tanpa memakai alat pelindung diri
(Dokumen Pribadi) – Warga di lingkungan RT 02/RW 06 Kel. Sidorejo sedang berbelanja kebutuhan pangan yang mengakibatkan kerumunan.
(Carolus Valesaka WD / Eko Ariyanto)