SILASE SEBAGAI SOLUSI MENGURANGI LIMBAH PERTANIAN

Jimbaran, Kayen (20/7) – Mengikuti anjuran pemerintah untuk Work From Home selama Pandemi Covid-19, sehingga banyak waktu yang dihabiskan di rumah. Apalagi pelajar yang mengikuti kegiatan sekolah secara daring. Masih banyak sekali remaja yang belum memanfaatkan waktu disela-sela kegiatan daring dengan baik. Mereka masih melakukan akivitas yang dapat menyebabkan penyebaran Covid-19 seperti berkumpul. Hal tersebut yang mendorong Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2020 untuk memberikan pelatihan kepada para remaja agar bisa memanfaatkan waktu luangnya dengan baik.

Pelatihan yang diberikan Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2020 kepada remaja Desa Jimbaran Kecamatan Kayen yaitu pembuatan pakan ternak olahan yang berasal dari limbah pertanian. Limbah pertanian yang ada di Desa Jimbaran masih belum dimanfaatkan dengan baik, biasanya petani akan membiarkan begitu saja di pinggir jalan, membakar, dan jika diberikan kepada ternak tidak diolah terlebih dahulu. Limbah pertanian yang dijadikan pakan ternak tanpa diolah memiliki kandungan nutrisi yang rendah dan daya cerna rendah.  Solusi yang dapat diberikan untuk meningkatkan nilai nutrinya yaitu dengan cara mengolah limbah pertanian menjadi silase.

Hari ke 1 : Pelatihan Pembuatan Silase (Menyiapkan bahan- bahan silase)
Hari ke 2 : Pelatihan Pembuatan Silase (Proses fermentasi bahan- bahan silase)

Pembuatan silase sangat mudah, selain itu juga dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya peternak. Silase sebagai pakan ternak olahan yang difermentasi dapat digunakan untuk mengganti pakan hijauan saat musim kemarau. Cara pembuatannya yaitu siapkan limbah pertanian, larutan EM4, tetes tebu, dan dedak padi yang akan dijadikan sebagai bahan baku. Pada pelatihan ini menggunakan tebon dan bonggol jagung yang sudah kering. Tebon dan bonggol jagung dipotong kecil-kecil, dapat menggunakan mesin chopper atau sabit. Semua bahan dicampur menjadi satu. EM4 dan tetes tebu diencerkan dengan perbandingan 1 : 4. Kemudian dimasukkan ke dalam tempat yang kedap udara seperti tong atau jika menggunakan karung maka dilapisi menggunakan plastik. Diamkan sekitar 2-3 minggu.   Ciri-ciri silase yang sudah jadi yaitu baunya asam, tekstur bonggol dan tebon jagung masih jelas, tidak berjamur, tidak berlendir ataupun menggumpal.

Pelatihan pembuatan silase ini diberikan selain bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, juga agar para remaja bisa mengurangi aktivitas di luar rumah selama pandemi Covid-19 dengan menyibukkan diri mempraktikkan hasil dari pelatihan yang sudah diberikan. Apalagi yang memiliki orangtuanya sebagai peternak dapat untuk menghemat waktu, biaya dan tenaga mencari pakan hijauan.

oleh : Andhika Ayu Anggrainingrum

Editor : Muhyidin,S. Ag., M. Ag., M.H