Easy English di Era New Normal
BREBES (22/7/20) – Memasuki era New Normal ditengah pandemi Covid-19, beberapa sekolah masih tetap meliburkan siswa-siswinya untuk tetap belajar secara daring dengan cara di rumah saja. Metode daring dinilai kurang efektif terutama pada siswa-siswi tingkat Sekolah Dasar karena proses belajar mengajar tidak diawasi secara langsung oleh tenaga pendidik dan membuat mereka menjadi kebingungan arah, mereka sangat memerlukan arahan dari tenaga pendidik secara langsung guna terciptanya hasil pembelajaran yang maksimal. Oleh karena itu, Mutiara, mahasiswi dari UNDIP yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata di Bumiayu, Brebes berinisiatif untuk memberikan mereka arahan dalam proses belajar selama sekolah mereka masih menerapkan metode belajar secara daring.
Sesuai dengan program monodisiplin yang diusung oleh mahasiswi yang berasal dari jurusan Sastra Inggris UNDIP tersebut yaitu terkait Sustainable Development Goals (Goals 4: Quality Education), maka ia memilih untuk mengimplementasikan pembelajaran Bahasa Inggris pada siswa-siswi tingkat Sekolah Dasar yang tersedia di lingkungannya. Tujuan dari adanya program tersebut yaitu agar siswa-siswi pada tingkat Sekolah Dasar tetap mendapat arahan selama proses belajar di rumah saat masa pandemi Covid-19. Hasil yang diharapkan dari adanya program tersebut yaitu memperkaya vocabulary dalam Bahasa Inggris sebagai modal dasar dan utama dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Output yang dihasilkan berupa vocabulary mini book untuk menjadi bahan acuan mereka sebagai bekal belajar lebih dalam mengenai Bahasa Inggris.
Proses belajar mengajar berlangsung dengan menaati aturan protokol kesehatan yang berlaku. Materi yang diberikan dimulai dengan pengenalan benda-benda yang ada disekitarnya yang kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris, dengan cara tersebut maka diharapkan akan memperkaya vocabulary di dalam Bahasa Inggris. Pengenalan benda-benda disekitar menjadi topik utama karena benda-benda tersebut bersifat nyata dan dekat dengan mereka sehingga memudahkan mereka untuk bisa melihat dan memahami secara langsung tanpa harus berimajinasi. Mereka belajar menjelajah benda-benda apa saja yang berada disekitar rumah seperti jendela, atap, kebun, lemari, kompor, dsb. Selain itu mereka juga belajar mengelompokkan jenis-jenis benda disekitarnya berdasarkan bahan dasar pembuatannya seperti kayu, logam, kertas, plastik, dan karet. Dengan pengenalan Bahasa Inggris kepada anak-anak maka diharapkan mereka akan memulai berpandangan bahwa Bahasa Inggris itu tidak selamanya sulit dipahami, awal pemahaman berasal dari lingkungan sekitar.
Penulis: Mutiara Nurul Izaty
Ed. Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D. I.P.U.