Covid-19 Sebabkan Posyandu Terhenti, Tumbuh Kembang Anak Tidak Terkaji! Bagaimana Nasib Si Kecil?! Begini Solusinya!

Mejasem Barat, Kabupaten Tegal (23/07) Pandemi Covid-19 hentikan pogram posyandu desa termasuk pengkajian tumbuh kembang anak yang mampu beresiko mengganggu tumbuh kembang anak. Pemberdayaan kader kesehatan desa melalui pelatihan pengkajian tumbuh kembang anak yang diawali dari edukasi covid-19 via grup whatsapp kader kesehatan desa.


“Posyandu sudah berhenti sejak ada peraturan dari pemerintah soal pembatasan interaksi yang melibatkan banyak orang mas, jadi kami hanya melakukan program imunisasi saja. Saya khawatir mengenai salah satu program posyandu yakni pengkajian tumbuh kembang anak mas. Kalau anak tidak terkaji tumbuh kembangnya, takutnya ada anak yang mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya” ujar Bu Atin selaku Koordinator Bidan Desa Mejasem Barat.


Menjadi sebuah tantangan bagi mahasiswa karena salah satu program pokok desa yakni posyandu berjalan kurang optimal khususnya pengkajian tumbuh kembang anak. Sedangkan satu-satunya pilihan yang tersedia hanyalah edukasi secara online. Pemberdayaan kader kesehatan desa agar mampu menggunakan instrumen tumbuh kembang anak diharapkan mampu menyelesaikan masalah pengkajian tumbuh kembang anak yang terhenti selama pandemi covid-19.


“Programnya bagus mas, semoga dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan protokol kesehatan yang ada” ujar Bu Widodo salah satu kader kesehatan desa.


Oleh : Muchammad Taufik Kusalam, Keperawatan Undip 2017
Editor: Dr. Naniek Utami Handayani., S.Si., MT (Dosen Pendamping Lapangan KKN Tim II Universitas Diponegoro)