#XOptimalisasi Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat untuk Memilah Sampah dan Bahaya Membakar SampahX-35-B-3#
Muncar, Susukan – Selasa, (21/7/2020) Mahasiswa Undip melaksanakan salah satu program pengabdian yaitu Optimalisasi Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat untuk Memilah Sampah dan Bahaya Membakar Sampah. Kegiatan ini dilakukan di Dusun Dukuhsari, Desa Muncar bersama dengan Ibu-Ibu di Desa tersebut. Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 6 orang ini berlangsung pada pukul 11.00-14.00 WIB. Selain itu juga kegiatan ini dilakukan dengan metode “jemput bola” dimana mahasiswa langsung menyambangi masyarakat untuk memberikan edukasi dan sosialisasi.
Kegiatan yang dilakukan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan mengenai manajemen persampahan yang juga merupakan salah satu akses sanitasi berbasis masyarakat yang mandiri dengan melakukan beberapa alternatif pengelolaan yang sederhana. Secara umum di Desa Muncar, sampah hasil sisa kegiatan masyarakat masih belum dikelola dengan sistem yang baik. Sampah yang dihasilkan oleh masyarakat masih dikumpulkan di pekarangan rumah tanpa pewadahan yang selayaknya dan kemudian dibakar. Dampak dari pembakaran sampah tersebut perlu diketahui oleh masyarakat, alternatif pengelolaan sederhana yang bisa dilakukan karena terbatasnya fasilitas persampahan yang dimiliki oleh desa, yaitu dengan melakukan pengolahan sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga secara mandiri.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan sampah plastik untuk di daur ulang dan dijadikan kerajinan seperti bunga yang mana sudah dilakukan oleh beberapa Ibu-ibu di Dusun Dukuhsari. Selain Ibu-ibu di Desa Muncar, mahasiswa Undip juga mengajak dan memberikan edukasi kepada pemuda Desa Muncar bersama dengan Pokdarwis untuk dapat mengelola Sampah terutama di Desa Wisata dengan melakukan pemilahan dan melakukan pengolahan dari sampah yang sudah dihasilkan. Sehingga semua sampah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan dan tidak dibakar.
Antusiasme masyarakat cukup baik dalam kegiatan ini, terbukti saat Ibu-ibu sangat aktif dan ingin tahu saat pembuatan kerajinan dari sampah. Serta pemuda dan Pokdarwis juga melakukan gotong royong dalam melakukan pemilahan dan pencucian sampah. Diharapkan dari kegiatan ini dapat mengubah kebiasaan buruk masyarakat dalam pengelolaan sampah dan masyarakat menjadi teredukasi.