Atasi Pengeluaran Ekonomi Petani Dikala Pandemi Covid-19 Mahasiswa KKN UNDIP 2020 Melakukan Pelatihan Pembuatan Pestisida Dari Limbah Puntung Rokok

Limbah Puntung Rokok/foto : google

Banyuurip, Purworejo (22/07). Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh para petani adalah serangan hama, baik berupa nematoda, ulat, lalat buah maupun antraknosa. Sementara, penyakit tanaman dapat berupa bakteri, jamur, ganggang dan virus. Hal ini berkaitan dengan perawatan tanaman yang harus diberikan pestisida atau pembasmi hama secara rutin.

Dimasa Pandemi Covid-19 seperti ini, para petani harus mencari cara untuk tetap bisa mendapatkan hasil panen yang maksimal, namun pengeluaran proses produksi seminimal mungkin. Pestisida merupakan salah satu cara yang dimanfaatkan oleh para petani untuk membasmi hama pada tanamannya. Namun, seringkali pestisida yang digunakan berupa pestisida kimia yang dijual di pasaran yang pastinya harganya pun tidak murah. Penggunaan pestisida kimia secara terus menerus dapat menimbulkan bahaya tersendiri. Selain tidak ramah lingkungan dan harga yang mahal, pestisida kimia dapat ikut membunuh musuh alami hama tanaman, seta dapat menyebabkan penumpukan residu kimia dalam hasil panen sehingga akan berbahaya bagi kesehatan.

Melihat permasalahan tersebut Mahasiswa KKN UNDIP melakukan kegiatan pelatihan pembuatan pestisida alami dari sampah puntung rokok di Desa Candingasinan, melihat sebagian besar masyarakat Desa Candigasinan bermata pencaharian sebagai petani. Kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu peluang besar membantu petani untuk menghemat biaya produksi dikala Covid-19, sekaligus sebagai upaya mengurangi sampah di lingkungan sekitar, mengingat bahwa sampah puntung rokok ini sangat mudah didapatkan, dan penggunaan pestisida alami ini bisa digunakan pada tanaman para petani, serta memberikan edukasi kepada para petani tentang pembuatan pestisida nabati berbahan ramah lingkungan lainnya dengan media leaflet.

Leaflet Pestisida Nabati

Puntung rokok yang sering kali dianggap remeh dan sudah menjadi sampah ternyata mempunyai manfaat yang sangat banyak untuk membasmi hama pada tanaman. Limbah puntung rokok memiliki kandungan nikotin, fenol, dan eugenol yang masing-masing memiliki peran dalam mengendalikan hama pada tanaman. Nikotin bersifat racun bagi organisme, sedangkan berdasarkan penelitian eugenol dan fenol berperan efektif dalam mengendalikan patogen tanaman. Alternatif penggunaan pestisida organik ramah lingkungan dengan puntung rokok dapat memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan. Selain itu, pembuatan pestisida ramah lingkungan bisa dilakukan sendiri oleh para petani sehingga menghemat pengeluaran biaya ekonomi rumah tangga. Maka perlu dilakukan pelatihan keterampilan sekaligus sosialisasi pembuatan pestisida ramah lingkungan untuk mengatasi serangan hama pada tanaman dan penghematan pengeluaran ekonomi.

Pelaksanaan Pelatihan Pembuatan Pestisida Limbah Puntung Rokok dan Penyerahan Hasil Pembuatan Pestisida Limbah Puntung Rokok Kepada Petani

Kelebihan penggunaan pestisida alami dari sampah puntung rokok ini antara lain mencegah kehadiran hama karena baunya yang menyengat, merusak syaraf hama, mengacaukan sistem hormon hama, mengendalikan pertumbuhan jamur dan bakteri, serta dapat menyebabkan gangguan metamorfosa dan gangguan bagi serangga. Cara pembuatan pestisida limbah puntung rokok sangatlah mudah. Hanya perlu menyiapkan limbah puntung rokok, air, dan sabun cair pencuci piring. Kemudian rendam semua bahan kedalam air dan diamkan selama satu malam sampai seminggu untuk mendapatkan hasil frementasi yang maksimal. Setelah itu saring air rendaman yang sudah jadi, dan pestisida limbah puntung rokok siap untuk digunakan. Cara penggunaannya yakni cairan puntung rokok dicampur dengan air biasa menggunakan perbandingan 1:2, kemudian pestisida limbah puntung rokok siap disemprotkan pada tanaman sesuai kebutuhan. Meskipun pestisida ini bersifat nabati, kita harus tetap membersihan hasil panen sebelum dikonsumsi, begitupun dengan pestisida alami lainnya agar hasil panen tersebut bisa dikonsumsi dalam keadaan bersih.

Penulis : Nur Latifah

Editor  : Abdi Sukmono