Unik!!! Mahasiswi KKN Undip Rangkul “Mamamia” Jadi Startup Bisnis Di Tengah Pandemi!

KUDUS (24/07/2020) Universitas Diponegoro menerjunkan mahasiswanya untuk melaksanakan KKN TIM II periode 2020 pada 5 Juli – 15 Agustus 2020. Tema yang diangkat pada KKN tahun ini adalah “Pemberdayaan masyarakat di tengah pandemic COVID-19 berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs)”.

Pada umumnya UMKM di Indonesia ada yang merupakan pengusaha pengrajin kecil, dan warung atau usaha yang sudah bermitra. Bisnis mereka awalnya bersifat offline, seiring berjalannya waktu, UMKM tersebut bisa berubah menjadi online agar bisa memperluas market mereka. Sedangkan startup, bisa dikatakan dimulai dari UMKM dan kemudian berkembang menjadi startup sehingga baik UMKM maupun startup tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Pentingnya kehandalan dalam penggunaan teknologi dimasa pandemic seperti ini, akan mampu mempertahankan kondisi perekonomian dari UMKM yang ada.

Pandemi virus corona atau Covid-19 memaksa perubahan seluruh aktivitas masyarakat. Termasuk soal keuangan dan pemasaran yang dilakukan pelaku pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Dalam beberapa krisis yang sempat terjadi sebelumnya, para pelaku UMKM bisa menjadi salah satu sektor yang kebal atau bahkan menjadi tulang punggung pendorong ekonomi nasional. Namun, pada saat pandemi Covid-19, pelaku UMKM menjadi pihak yang paling terdampak dan bahkan telah merugi cukup dalam karena terjadi penurunan penjualan.

Untuk memperkuat UMKM, diperlukan kemampuan dalam penerapan laporan keuangan serta analisisnya terhadap usaha mereka. Dari hasil observasi, UMKM jasa jahit “Mamamia” di Desa Glagah Kulon RT 004 / RW 002 mengetahui bagaimana cara produksi dan menjual hasil-hasil produksinya, tetapi masih diperlukan pendampingan agar usahanya menghasilkan laba yang seharusnya didapatkan dengan beban yang sudah mereka keluarkan. Dengan membuat edukasi mengenai laporan keuangan usaha dan analisis keuangan usaha yang dibuat dalam model modul diharapkan bisa membantu UMKM jasa jahit “Mamamia” dalam mengambil keputusan atas usahanya secara rasional dan sesuai dengan data perhitungan realita yang ada.

Pandemi virus corona atau Covid-19 membuat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menata ulang strategi bisnis, tidak terkecuali usaha jasa jahit “Mamamia” yang mengubah lini bisnis dari yang hanya membuat baju menjadi produsen masker yang cantik dan bernilai ekonomi tinggi dengan hanya memanfaatkan limbah dari sisa kain perca.

Melakukan sosialisasi dan mengajarkan UMKM usaha jahit “Mamamia” tentang bagaimana memanfaatkan limbah sisa kain perca sebagai produk masker

Ide tersebut terinspirasi karena peningkatan kebutuhan alat pelindung diri (APD) di masa pandemi corona. masker merupakan salah satu APD yang mudah diproduksi, serta dapat  menggunakan bahan dari sisa kain perca yang ada tanpa mengeluarkan modal lagi. Dengan adanya sosialisasi dan pengenalan program kerja untuk pemanfaatan limbah dari sisa kain perca yang diberikan, maka akan lebih meningkatkan lagi produktivitas dan perekonomian masyarakat di tengah pandemic ini.

Model pemasaran juga diubah, yang semula tatap muka harus ke arah digital. Sebelum pandemi meluas di wilayah Tanah Air, usaha ini hanya berkonsentrasi mendekatkan konsumen secara offline. Kini, seiring berjalannya waktu tabiat tersebut harus diubah. Maka dari itu, dengan adanya program ini diharapkan UMKM jasa jahit “Mamamia” dapat memanfaatkan seluruh platform media social seperti instagram, e-commerce, dan masih banyak lagi untuk memasarkan produknya. Sebab para konsumen sudah lari ke arah penjualan daring ketimbang melalui di toko.

Dengan adanya edukasi mengenai bagaimana cara meningkatkan perekonomian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) jasa jahit “Mamamia” melalui edukasi pentingnya analisis keuangan untuk usaha mereka, perlunya business plan baru, serta model pemasaran yang perlu diubah mengingat adanya pandemic covid-19 ini, diharapkan UMKM jasa jahit “Mamamia” mampu mempertahankan usahanya dan dapat merambah penjualan melaui market place yang lebih besar lagi.

Oleh    : Deny Ika Trisnaningsih (Prodi: Manajemen 2017)
Editor  : Zaki Ainul Fadli, S.S., M. Hum.