‘BBB’, Sebuah Program Mahasiswa KKN UNDIP Untuk Membantu Proses Belajar Anak Selama Pandemi, Apa itu?

Temanggung, 25/07. Tahun 2020 sepertinya menjadi salah satu tahun yang akan diingat dalam sejarah. Berbagai musibah terjadi sepanjang tahun hingga sebuah peristiwa yang tak disangka – sangka datang tanpa diundang. Virus Corona, atau COVID19, menjadi salah satu kejutan besar di tahun 2020. Virus ini seolah datang dan memaksa banyak dari aspek hidup manusia untuk beristirahat, bahkan berhenti. Mulai dari sektor ekonomi, pendidikan, pariwisata, sosial, dan masih banyak lagi. Berawal dari negeri tirai bambu, kini hampir seluruh bagian dunia sudah terinfeksi oleh virus menular tersebut.
Salah satu upaya pemutusan rantai penularan virus covid19 adalah dengan melalui jaga jarak fisik serta meminimalisir kegiatan diluar rumah dan berkerumun. Hal ini kemudian menghasilkan beberapa kebijakan seperti PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) hingga melakukan kegiatan apapun di rumah, yang dipopulerkan melalui tagar (#)dirumahaja. Pada awal – awal terdeteksinya kasus positif corona di Indonesia, Jokowi segera meluncurkan 3 kampanye penting yaitu: Bekerja Dari Rumah, Belajar Dari Rumah, & Beribadah Dari Rumah. Ketiga kampanye tersebut mengisyaratkan masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah demi memutus rantai penularan COVID19.
Selain aspek ekonomi, aspek kehidupan lainnya yang dinilai terdampak cukup fatal adalah pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19) yang berisi tentang perintah untuk melaksanakan proses belajar mengajar secara daring. Namun tenttu saja dalam pelaksanaannya, banyak hambatan serta rintangan yang dihadapi baik siswa maupun tenaga pengajar. Mulai dari keterbatasan sarana seperti gawai, internet hingga tidak mendukungnya suasana rumah untuk belajar. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Forum Anak Nasional (FAN), menyebutkan bahwa sebanyak 58% anak punya perasaan yang tidak menyenangkan selama menjalani belajar dirumah. Selain itu, anak – anak juga berharap para guru tidak terlalu banyak memberikan tugas saat belajar di rumah.
KKN tim II Universitas Diponegoro tahun ini mengusung tema ‘Pemberdayaan Masyarakat ditengah Pandemi Covid-19 Berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Berdasar pada tema tersebut, seorang mahasiswa pelaksana KKN di salah satu dusun kecil di Kabupaten Temanggung berusaha untuk membuat sebuah program yang tepat menyasar kepada permasalahan yang tengah dihadapi, yaitu pendidikan. Program tersebut berjudul ‘BBB’ yang merupakan singkatan dari Belajar Bareng – Bareng. Sesuai dengan namanya, program ini mengajak anak – anak di lingkungan dusun Kerokan Kutoanyar untuk belajar bersama di tengah pandemic Covid-19 ini. Program tersebut tercetus ketika melihat banyak orang tua yang mengeluhkan anaknya yang terlalu larut dalam bermain sehingga sering kali melupakan kegiatan belajar. Tak hanya itu, tidak banyak orang tua di dusun Kerokan yang memiliki latar belakang pendidikan yang memadai sehingga mereka sering mengaku kesulitan dalam membantu proses belajar anak mereka. Melihat keresahan – keresahan tersebut, maka lahirlah program ini.

Tak hanya belajar, program ini juga menjadi sarana bagi anak – anak dusun Kerokan untuk mengisi waktu luang selama pandemi tidak hanya dengan bermain, namun juga melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat seperti membuat kerajinan, hingga belajar hal – hal baru yang tidak diajarkan di sekolah mereka. Melalui program Belajar Bareng – Bareng ini, hasil yang diharapkan adalah meskipun dunia tengah ‘berhenti’ karena pandemi, proses belajar anak tidak boleh ikut berhenti dan harus tetap berjalan sebagaimana seharusnya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Direview Oleh: Maharani Patria Ratna