Dampingi anak belajar dirumah bukanlah masalah
Jalancagak (25/07), Pandemi covid-19 yang terus meningkat akhir-akhir ini membuat Kemdikbud mengeluarkan kebijakan di tahun ajaran baru bahwa sekolah tetap dilaksanakan dari rumah. Karena kebijakan ini banyak sekali orang tua yang mengeluhkan bahwa pembelajaran di rumah kurang efektif bagi anak-anak. Selain itu orang tua juga merasa kewalahan untuk mendampingi anak belajar di rumah.
“Kemarin anak saya main bersama temannya terus hendak menulis angka 6, tapi setelah dicoba berulang kali dia merasa bukan seperti ini angka 6. Lalu dia menghampiri saya dan berakata “ibu aku lupa bagaimana cara menulis dan juga membaca”. Saya pun bingung karena jika siang saya bekerja, jadi ya paling bisa menemaninya malam saja, itu pun biasanya anak saya sudah mengantuk” ujar seorang warga Jalancagak saat diwawancarai.
Dalam rangka untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi maka dibuatlah program psikoedukasi pendampingan belajar anak di rumah. Psikoedukasi dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran orang tua mengenai pentingnya pengasuhan yang salah satunya adalah mendampingi anak belajar di rumah. Sehingga harapannya orang tua menjadi lebih aware bahwa faktor kesuksesan anak belajar tidak hanya berasal dari guru saja dan pembelajaran anak selama di rumah menjadi lebih efektif walaupun berada dalam masa pandemi covid-19.

Pelaksanaan program psikoedukasi ini dilaksanakan secara door to door pada masyarakat Dusun Ciseuti, Jalancagak dengan menyebarkan brosur dan memberikan penjelasan singkat mengenai psikoedukasi pendampingan belajar anak di rumah. Selain itu, psikoedukasi juga diberikan melalui video yang disebarkan melalui grup-grup whatsapp.
Penulis : Pythias Siva F
Editor : Solikhin