KKN UNDIP AJARKAN PENTINGNYA UU ITE DAN VARIASI BUDIDAYA MENANAM DI SMP 1 TENGARAN DESA TENGARAN
Jumat, 27/1/2016, mahasiswa Tim 1 KKN Undip Desa Tengaran melaksanakan program sosialisasi UU ITE dan Budidaya Vertikultur & Hidrogel di SMP 1 Tengaran. Sosialisasi UU ITE dilaksanakan oleh Hanaz Ziaul Haq T, Fakultas Hukum sedangkan budidaya vertikultur & hidrogel oleh Evananda W, jurusan Biologi. Program ini ditujukan kepada siswa kelas 8 sudah melalui rekomendasi oleh pihak sekolah.
Menurut Hanaz selaku pelaksana program sosialisasi UU ITE, program ini dirasa penting karena remaja usia sekolah sebagai pengguna gadget aktif yang sering menggunakan internet untuk mengakses informasi dan sosial media. Sehingga, program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang konten-konten yang dilarang dalam UU ITE, dan sekaligus menjadi kendali para siswa agar tidak sembarangan dalam menggunakan internet. Program ini diawali dengan siswa menceritakan pengalamannya menggunakan internet, serta pengetahuan siswa mengenai UU ITE kemudian dilanjutkan pemaparan materi. Program ini juga memaparkan fenomena-fenomena yang sedang tren mengenai ITE. Para siswa antusias dalam mendengarkan paparan UU ITE dari awal hingga akhir.
Pada waktu yang bersamaan dilakukan pula pengenalan budidaya tanam vertikultur & hidrogel kepada siswa kelas 8. Program ini dilakukan di Laboratorium IPA SMP 1 Tengaran dengan didampingi Ibu Dyah Permata, S.Pd, selaku humas sekaligus guru IPA. Program ini dilakukan karena tak banyak yang tahu bahwa media hidrogel yang selama ini hanya digunakan untuk mainan anak-anak dapat digunakan sebagai media tanaman hias. Evananda W selaku pelaksana program menjelaskan kepada siswa bahwa keuntungan dari hidrogel dapat menyerap air lebih lama sehingga tanaman tidak perlu sering disiram. Para siswa dan guru tertarik untuk menggunakan hidrogel karena mudah dan jika digunakan untuk tanaman hias dapat untuk mempercantik ruangan.
Budidaya vertikultur juga diajarkan kepada siswa karena mengajarkan penanaman bertingkat keatas dengan memanfaatkan lahan yang terbatas. Sehingga, lahan yang terbatas di pekarangan sekolah dapat bermanfaat. Pembuatan vertikultur dibuat secara berkelompok dan diajarkan langsung oleh Evananda, menggunakan alat dan bahan yang sudah dibawa para siswa yaitu berupa botol bekas, tanah, dan tali rafia. Botol bekas berukuran 1,5 liter kemudian dibentuk bertingkat diisi tanah, kemudian diberi bibit sawi, dan digantung di halaman sekolah. Para siswa mengaku belum mengetahui tentang budidaya vertikultur dan tertarik dengan program ini. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru kepada siswa agar mau bertanam dan mencintai lingkungan.