Antisipasi Krisis Pangan selama Pandemi, KKN Undip Ajak Terapkan Urban Farming untuk Mendukung Ketahanan Pangan Keluarga
(Medan, 26/7) Pandemi covid-19 kini tengah mewabah di Indonesia yang berdampak terhadap semua pihak dan berbagai hal. Salah satunya yaitu pangan, kurangnya pasokan dan ketersediaan pangan di kalangan masyarakat menyebabkan rawan krisis pangan. Seringkali masyarakat kurang peka terhadap fenomena ini, khususnya masyarakat menengah kebawah yang tinggal di perkotaan. Pandemi covid-19 menyebar di Indonesia tanpa memandang wilayah tertentu, sehingga harus disikapi dengan sejumlah langkah strategis untuk mempersiapkan ketahanan pangan.
Impor bahan pangan sulit dilakukan ditengah pandemi, hal ini terjadi karena setiap negara dan wilayah di Indonesia sedang memprioritaskan kebutuhan pangan masyarakat lokalnya terlebih dahulu. Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan adanya kesadaran untuk mempertahankan ketahanan pangan secara mandiri yang dimulai dari tingkat terkecil, khususnya di Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan, Sumatera Utara. Kelurahan Sei Kera Hulu terletak ditengah-tengah Kota Medan, oleh sebab itu penerapan urban farming sangat perlu diterapkan untuk mendukung ketahanan pangan keluarga. Masyarakat yang menetap di perkotaan seringkali menghiraukan isu tentang ketahanan pangan. Maka dari itu, program urban farming yang diterapkan diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengantisipasi krisis pangan ditengah pandemi covid-19.
Urban farming adalah konsep pertanian di perkotaan. Urban farming disebut juga pertanian perkotaan sebagai praktek pertanian yang meliputi kegiatan tanaman pangan, peternakan, perikanan, ataupun kehutanan di dalam atau di pinggir kota. Urban farming adalah kegiatan yang memanfaatkan ruang-ruang terbuka yang tidak produktif seperti lahan-lahan kosng dan lahan-lahan sisa, menjadi kegiatan alternatif aktivitas masyrakat kota untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas terbuka di kota-kota besar. Urban farming juga melibatkan keterampilan, keahlian, dan inovasi dalam budidaya pengolahan makanan bagi masyarakat melalui pemanfaatan pekarangan, lahan kosong guna menambah gizi, meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarga serta memotivasi keluarga miskin untuk membentuk suatu kelompok pertanian dalam membangun dirinya sendiri agar lebih mandiri dan maju.
Tanaman yang dapat dibudidayakan dalam konsep urban farming sangat beragam, antara lain yaitu hortikultura sayur-sayuran, hortikultura buah-buahan, hortikultura tanaman obat hingga hortikultura tanaman hias. Metode yang dapat diterapkan pun beragam, seperti vertikultur, pemanfaatan permukaan tanah secara konvensional baik di pekarangan maupun pada sebidang tanah kosong, penanaman pada pot atau polybag, teknik hidroponik yang menggunakan media air berisi zat hara hingga microgreen. Banyak manfaat yang dapat dirasakan melalui urban farming diantaranya yaitu; menghasilkan bahan pangan sehat untuk konsumsi rumah tangga, menambah pendapatan dalam skala mikro, mengurangi polusi undara di lingkungan tempat tinggal, mengurangi sampah rumah tangga, mengisi waktu luang agar lebih produktif. Yang terpenting yaitu mendukung ketahanan pangan keluarga, namun seringkali masyarakat menghiraukan manfaat dari urban farming sendiri.
Dosen Pembimbing: Nurhadi Bashit, S.T., M.Eng.
Mahasiswa : Sylvia Gara Dhita
NIM : 23020317120010
Fakultas/ Prodi : Peternakan dan Pertanian (FPP)/ Agribisnis 2017