Hidup Sehat dengan Cuci Tangan: (Memanfaatkan Barang Bekas Pakai menjadi Barang yang Bermanfaat)

pembuatan tempat cuci tangan dari ember bekas oleh warga Desa Sukolilan

Pelaksanaan KKN TIM II Universitas Diponegoro Semarang pada tahun 2020 dilaksanakan di daerah tempat tinggal masing-masing, dimulai pada 5 Juli-15 Agustus 2020. Akan tetapi, kegiatan ini berhadapan dengan penyebaran virus Corona yang mengalami peningkatan drastis, diantara daerah yang mengalami peningkatan tersebut adalah Kabupaten Kendal, salah satunya Desa Sukolilan, Kecamatan Patebon. Desa Sukolilan sendiri merupakan salah satu tempat pelaksanaan KKN Universitas Diponegoro. Namun pada tanggal 10 Juli 2020, terdapat satu dari warga Desa Sukolilan dinyatakan positif Covid 19.

Meskipun demikian, aktivitas yang ada di Desa Sukolilan masih tetap berjalan, khususnya aktivitas perekonomian. Padahal dengan melakukan hal tersebut secara tidak langsung melakukan kontak langsung melalui perantara uang logam maupun kertas, yang mana uang tersebut menjadikan salah satu media penyebaran Covid 19. Ini memungkinkan untuk siapapun terpapar Covid 19.

Penjelasan di atas mengindikasikan masih banyak orang yang belum tahu tentang bahaya dan cara pencegahan Covid 19. Oleh karena itu salah satu yang menjadi fokus dalam program kerja KKN TIM II Undip di Desa Sukolilan dibimbing oleh Bapak Besar Tirto Husodo, S.Sos, M.Kes. adalah pencegahan penyebaran Covid 19 dengan tetap menjaga kebersihan tangan melalui pelatihan membuat tempat cuci tangan dengan barang bekas. Harapan dari pelaksanaan program kerja dengan jangka waktu kurang lebih 45 hari (5 Juli sampai 15 Agustus) ini adalah masyarakat tergerak untuk senantiasa menjaga kebersihan, khususnya kebersihan tangan dengan memasang tempat cuci tangan di depan rumah mereka masing-masing. Pelatihan pembuatan cuci tangan ini berlangsung mulai dari 16 sampai 25 Juli. Mulai dari sosialisasi secara online dengan video tutorial pembuatan tempat cucitangan dari barang bekas sampai dengan membantu membuat tempat cuci tangan door to door.  Pelatihan secara online ini dilakukan mengingat protokol kesehatan yang berlaku. Untuk tetap menjaga jarak, tidak mengadakan perkumpulan masa dan lain-lain. Adapun pelatihan online yang dilakukan melalui media masa, mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, dan WhatsApp Grup.

pembuatan tempat cuci tangan dari drum air bekas oleh warga Desa Sukolilan

Dari pelatihan secara online di atas, ternyata membuahkan hasil dengan adanya warga yang mau membuat tempat cuci tangan. Selain dengan membantu membuat, mahasiswa Undip di Desa Sukolilan memberikan secara cuma-cuma bahan untuk pembuatan tempat cuci tangan. Hal ini dilakukan agar menstimulus warga lain agar mau ikut serta dalam membuat tempat cuci tangan dengan barang bekas.

Pada akhirnya masyarakat berharap hal semacam ini tidak berhenti dan cukup dilakukan oleh para mahasiswa  KKN, akan tetapi juga di lakukan oleh para pemuda atau pemerintah desa, dengan memberikan sosialisasi, pelatihan, atau bantuan lebih lanjut mengenai pencegahan Covid 19.