SRUPI dan SEKUPI, Sirup dan Selai Berbahan Dasar Pisang dan Kulit Pisang
KELET – Jumat (27/01) dilakukan pelatihan produk olahan pisang berupa selai dan sirup. Pelatihan ini ditujukan kepada ibu-ibu PKK RW 01 RT 02 Desa Kelet, Keling, Jepara dan dilaksanakan berbarengan dengan kegiatan kumpul rutin ibu PKK setiap hari Jumat. Kegiatan ini dihadiri oleh 30 ibu-ibu PKK. Pemilihan pisang sebagai bahan baku dimaksudkan untuk meningkatkan nilai jual dari pisang yang sangat mudah ditemukan di Desa Kelet dengan harga yang murah. Pada pembuatan sirup pisang (SRUPI) digunakan buah pisang putri sebagai bahan baku. Pemilihan jenis pisang ini dikarenakan rasanya yang manis dan cukup mudah ditemukan di pasaran. Proses pembuatan SRUPI cukuplah mudah. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memblender pisang dengan air, lalu dimasak dengan tambahan gula, jeruk nipis, serta vanili hingga mendidih. Pengemasan yang digunakan adalah dengan menggunakan botol plastik steril yang diberi label.
Pada pembuatan selai SEKUPI, bahan baku yang digunakan bukanlah buah pisang, melainkan kulit pisang. SEKUPI sendiri merupakan singkatan dari selai kulit pisang. Mengonsumsi kulit pisang masih dianggap aneh oleh sebagian besar masyarakat, dan banyak yang beranggapan bahwa kulit pisang hanyalah limbah atau pakan ternak. Menurut penelitian kulit pisang terbukti memiliki kandungan kalsium yang tinggi yaitu sekitar 715mg/100g. Selain itu kulit pisang juga mengandung zat besi, fosfor, vitamin B, dan vitamin C. Manfaat kulit pisang terhadap kesehatan antara lain membantu menurunkan kadar kolesterol, mengurangi risiko penyakit jantung, melindungi kerusakan sel darah merah, dan dapat meningkatkan fungsi indera pengelihatan. Proses pembuatan SEKUPI diawali dengan mengukus kulit pisang yang telah dicuci bersih, lalu diblender dengan menggunakan air. Setelah itu kulit pisang yang telah halus dimasak dengan tambahan gula, vanilli, garam dan perasan air jeruk nipis hingga mengental. Pengemasan yang digunakan adalah dengan menggunakan jar selai yang telah steril dan diberi label.
Selain diajarkan tentang cara pengolahan SRUPI dan SEKUPI, dilakukan pula penyampaian mengenai cara pengemasan dan penyimpanan produk yang baik agar diperoleh masa simpan yang panjang. Produk-produk ini diharapkan dapat menjadi alternatif usaha untuk ibu-ibu PKK dan dapat dikembangkan menjadi UMKM di Desa Kelet.