Posyandu untuk Remaja? Pentingnya edukasi pelayanan kesehatan untuk remaja sebagai continumm-care
Semarang (Satu 18/07/2020) — Sebagai bagian dari kegiatan pengabdian, mahasiswa KKN Tim II UNDIP tahun 2020 berinisiatif untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya pelayanan kesehatan untuk remaja di RW 02, Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Edukasi ini merupakan salah satu dari dua program kerja utama dibawah tema pengabdian yaitu “pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi COVID-19 dan pemenuhan SDGs”. Dalam program kerja yang bertajuk “Sosialisasi dan Edukasi Posyandu Remaja dalam meningkatkan Imunitas pada Masa New Normal” mahasiswa memiliki tujuan utama untuk menyalurkan informasi pentingnya pelayanan Kesehatan untuk remaja sebagai bentuk peningkatan imunitas serta produktivitas mereka. Inisiatif ini muncul dikarenakan adanya imbauan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Rencana Strategis Tahun 2015–2019 mengenai pengadaan pelayanan Kesehatan yang berkelanjutan atau continumm-care. Selama ini posyandu secara intensif hanya ditujukan untuk bayi bawah lima tahun (balita) dan ibu hamil. Namun dalam imbauan Kemenkes ini mulai dijelaskan bahwa remaja juga memiliki permasalahan Kesehatan yang cukup kompleks, sehingga pelayanan Kesehatan untuk remaja berumur 10–18 tahun juga diperlukan .

Kegiatan dari penyuluhan Posyandu Remaja dilakukan di hari Sabtu, 18 Juli 2020 berlokasi di Balai RW 02, Kelurahan Pedalangan, Banyumanik Semarang dengan dihadiri kader posyandu dan perwakilan dari Karang Taruna Remaja RW 02. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 16:00 WIB dimulai dengan pembukaan dari Dosen Pembina Lapangan, Dr. Dra. Wilis Ari Setyati, M.Si dan dilanjutkan dengan penyuluhan secara langsung. Antusiasmee mulai terlihat ketika Mahasiswa menjelaskan mengenai mengapa remaja memerlukan pelayanan kesehatan. Hal ini dikarenakan kebanyakan dari peserta penyuluhan pernah memiliki anak yang menginjak masa remaja sehingga bisa memahami betapa kompleksnya perasaan dan perilaku remaja. Anggukan kepala tanda persetujuan mulai tampak Ketika Mahasiswa menjelaskan mengenai mekanisme serta prosedur dari pelaksanaan Posyandu Remaja yang tidak jauh beda dari pelaksanaan posyandu balita pada umumnya.

Menurut Ibu Ketua RW 02, Ibu Sugiyarto, mengatakan dalam sesi tanya-jawab bahwa di wilayah RW 02 memang terdapat banyak remaja namun belum ada pengetahuan serta tenaga untuk mengeksekusi kegiatan Posyandu Remaja. Sehingga setelah diberikannya sosialisasi dan edukasi mengenai Posyandu Remaja dalam penyuluhan, baik Kader Posyandu dan remaja Karang Taruna mulai memahami tata cara pelaksanaan Posyandu Remaja dan memiliki bayangan yang jelas dari bagaimana eksekusi dari kegiatan tersebut. Selain itu, beberapa perwakilan dari Karang Taruna RW 02 dan mahasiswa telah membahas mengenai kegiatan lanjutan berupa pelatihan softskill sebagai cara peningkatan produktivitas remaja selama masa karantina pandemi COVID-19 ini.

Khansa Hanun Augie – FISIP – Hubungan Internasional
Pembina : Dr. Dra. Wilis Ari Setyati, M.Si
-Bersama Memberi Makna-