Mahasiswa Undip Sosialisasikan Bebas Air PDAM, Percantik Pekarangan, dan Tingkatkan Imunitas Selama Pandemi Dengan Rp 0

Oleh: Chika Velita Anindya Yulian
(Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)
Editor: Maharani Patria Ratna, SS., M.Hum.

Magelang Selatan (2020), pada minggu kedua pelaksanaan KKN UNDIP hampir seluruh mahasiswa sudah memulai program-progam yang sudah dirancang dalam pelaksanaan minggu pertama. Pelaksaan ini tepatnya dilakukan pada Hari Rabu, 15 Juli 2020 dengan mengangakat judul “Pembuatan Lubang Resapan Biopori sekaligus Tempat Pembusukan Pupuk Limbah Organik Rumah Tangga”. Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Tidar Utara tepatnya di RT03/RW07 dengan tujuan dapat membuat ketersediaan air didaerah tersebut dapat tetap terjaga dalam jangka waktu yang panjang. Selain ketersediaan air yang yang dapat terjaga, produk yang dihasilkan juga berupa pupuk organik yang dapat digunakan oleh warga sekitar untuk bercocok tanam.

Kegiatan KKN tahun ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena dilakukan disaat pandemi Covid-19 yang sudah masuk ke Indonesia dari Bulan Maret lalu. Hal ini membuat tantangan baru untuk semua mahasiswa yang melakukan KKN periode ini. Selain setiap mahasiswa dituntut untuk membuat pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan bidangnya masing-masing, mahasiswa juga diwajibkan untuk membantu pemerintah membuat program-program yang dapat membantu pemutusan rantai penyebaran Covid-19. Dimana semua program yang dilaksankan harus sesuai dengan semua protokol kesehatan yang dianjurkan.

Program pertama adalah pembuatan resapan biopori yang dibuat dipekarangan rumah warga dengan menggunakan ember sampah bekas yang sudah tidak terpakai lagi. Ember yang digunakan harus sudah dilubangi bagian bawahnya untuk menyalurkan air dari permukaan masuk kedalam tanah. Tidak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk membuat lubang resapan biopori, hanya satu hingga dua jam untuk satu lubangnya. Setelah lubang resapan sudah terbuat, lubang tersebut dapat digunakan untuk menampung limbah rumah tangga organik seperti limbah sayur, buah, bahkan tulang hewan. Hal ini tentunya dapat mengurangi limbah rumah yang ada. Namun pembuatan pupuk dalam lubang biopori ini tidak dapat diperoleh secara instan, melainkan harus sering ditambahkan cairan molase yang digunakan sebagai katalisator untuk mempercepat pembusukan. Lebih kurang membutuhkan waktu selama 30 hari untuk menjadikan pupuk siap pakai seperti yang dijual dipasaran.

Produk samping yang berupa pupuk organik dapat digunakan untuk menanam bunga/tanaman hias guna mempercantik pekarangan rumah warga. Namun daalam masa pandemi seperti ini pupuk hasil pembusukan sendiri dirumah juga dapat digunakan untuk menanam empon-empon. Empon-empon seperti jahe, kencur, bahkan daun sereh dapat digunakan untuk meningkatkan imunitas tubuh agar memperkecil kemungkinan tertutar virus yang sedang ramai dibicarakan dunia. Metode menanam seperti ini dapat digunakan untuk media edukasi untuk anak usia SD. Sehingga disamping mendapatkan ketersediaan air dimasa mendatang, pekarangan rumah dapat dipercantik dengan berbagai tanaman dan terlebih lagi bonus untuk hidup sehat tanpa Virus COVID-19.

#KKNtimIIperiode2020

#p2kknundip

#lppmundip

#undip

Direview Oleh: Maharani Patria Ratna