Sosialiasasi Adaptasi Kebiasaan Baru di Desa Bandingan
BANJARNEGARA (19/7) – Kuliah Kerja Nyata atau dapat disingkat dengan KKN pada tahun ini dilaksanakan oleh Universitas Diponegoro dengan konsep “KKN Pulang Kampung”. KKN Pulang Kampung dilaksanakan oleh Universitas Diponegoro untuk menjadi alternatif, dikarenakan kegiatan KKN pada tahun ini tidak dapat dilaksanakan seperti biasanya. Hal ini dikarenakan dengan sebab adanya wabah pandemi Covid-19 yang memaksa kita untuk harus mengurangi interaksi antar manusia untuk mencegah terjadinya penularan.
Sesuai namanya, “KKN Pulang Kampung” dilaksanakan oleh setiap mahasiswa yang mengambil mata kuliah KKN di desa-nya masing – masing. Penulis selaku mahasiswa KKN melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro di Desa Bandingan, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara. Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah, dan beribukota di Banjarnegara. Desa Bandingan sendiri berjarak sekitar 8 KM dari pusat kota Banjarnegara. Desa Bandingan berbatasan dengan Desa Bawang di sebelah barat, Desa Mantrianom di sebelah selatan, Desa Blambangan di sebelah timur, dan Waduk Mrica di sebelah utara.
Seperti yang telah terjadi belakangan ini, pandemi Covid-19 telah memaksa kita untuk mengurangi kegiatan bersosialisasi dengan orang lain secara langsung. Kita semua diharuskan untuk menjaga jarak atau “Physical Distancing“. Dikarenakan satu dan lain hal, pemerintah mulai melonggarkan peraturan ini dan mulai meggantinya dengan aturan baru “New Normal“, atau “Adaptasi Kebiasaan Baru”. Sayangnya, dengan adanya protokol new normal ini, banyak masyarakat yang mengira bahwa pandemi telah usai, dan sudah dapat melaksanakan kegiatan bersosial seperti biasa, terutama di Desa Bandingan itu sendiri. Berangkat dari kurangnya kesadaran masyarakat ini, diperlukan adanya sosialisasi mengenai protokol “New Normal” atau “Adaptasi Kebiasaan Baru”.
Bapak Sulistyadi, selaku Kepala Desa Bandingan menyatakan bahwa pada kondisi sekarang ini dimana pandemik sedang melanda dunia, perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan yang menjadi standar pemerintah, agar nantinya masyarakat dapat memahami, serta yang paling penting dapat menerapkan protokol kesehatan yang telah disepakati.
Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa semenjak adanya pandemi ini, banyak kegiatan – kegiatan kemasyarakatan yang mengalami kendala dalam pelaksanaannya, banyak yang mengalami penundaan atau pembatalan. Sehingga kondisi pandemi ini jelas menghambat keberlangsungan kegiatan kemasyarakatan di Desa Bandingan. Oleh karena itu, sangat diharapkan agar sosialisasi ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal, sehingga pandemi dapat segera berlalu dan kegiatan – kegiatan yang terhambat pelaksanaannya maupun kegiatan – kegiatan yang telah direncanakan dapat segera dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Mengacu pada poin sebelumnya, Kepala Desa Bandingan juga menghimbau agar kegiatan kemasyarakatan harus diminalisir sekecil mungkin. Terutama kegiatan – kegiatan yang mengumpulkan massa atau orang dalam jumlah yang banyak. Hal ini dikarenakan dapat berpotensi memperluas penyebaran virus Covid-19 dan menyebabkan banyak orang tertular. Maka dari itu, kegiatan sosialisasi mengenai “Adaptasi Kebiasaan Baru” ini dilaksanakan tanpa mengundang massa, yaitu dengan cara pemasangan poster – poster di lokasi strategis di Desa Bandingan, serta melalui postingan kreatif di media sosial Desa Bandingan.
Pemasangan poster sendiri dilaksanakan di 4 titik strategis yang ada di Desa Bandingan, dimana Desa Bandingan memiliki 2 Dukuh, 2 Rukun Warga (RW) dan 10 Rukun Tetangga (RT). Dengan luas wilayah yang tidak terlalu besar, pemasangan di 4 titik di Desa Bandingan sudah mencukupi untuk bentuk sosialisasi dalam bentuk pemasangan poster, dan diharapkan dapat mencakup seluruh masyarakat Desa Bandingan.
Untuk memperkuat sosialisasi mengenai AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) ini, dilakukan juga sosialisasi di media sosial, dengan target utama masyarakat milenial dan pengguna internet di Desa Bandingan. Sosialisasi di media sosial dilaksanakan di semua media sosial miliki Desa Bandingan, dan lebih menitikberatkan di Grup Facebook Karang Taruna Desa Bandingan. Hal ini dikarenakan grup tersebut adalah grup paling aktif bagi masyarakat Desa Bandingan, dan anggota grup tidak sebatas anggota Karang Taruna saja, tapi hampir seluruh masyarakat Desa Bandingan. Maka dari itu, diharapkan para anggota yang ada di Grup Facebook Karang Taruna Desa Bandingan juga dapat menyebarluaskan postingan sosialisasi AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) ini, terutama di grup keluarga yang banyak dimiliki oleh keluarga – keluarga di Desa Bandingan. Selain itu, penulis selaku mahasiswa KKN juga melakukan publikasi sosialisasi AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) ini di media sosial milik penulis.
Penulis : Linggar Maretva Cendani
Editor : Dr. Amirudin, MA