Mahasiswa UNDIP Buka Mata Masyarakat Mengenai Esensi New Normal

Pekayon Jaya(25/7) – Masyarakat kini tengah menghadapi pandemi covid-19 yang cukup mengerikan. Pada awal persebaran virus, beberapa negara menerapkan kebijakan lockdown demi mengurangi peningkatan grafik kejadian covid-19, sedangkan Indonesia menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Saat Indonesia sudah memasuki tahapan baru dengan adanya kebijakan New Normal dimana sebagian masyarakat awam menganggap bahwa kehidupan sudah kembali normal seperti sebelum adanya pandemi. Miskonsepsi inilah yang membuat grafik kejadian covid-19 tidak kunjung mereda di Indonesia. Kebijakan yang awalnya dibuat untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia seolah seperti seperti gali lubang tutup lubang.

Di Kelurahan Pekayon Jaya, pembagian bantuan sosial rutin yang di dalamnya terdapat masker dan juga jahe merah tidak mampu membuat masyarakat sadar untuk menjaga kesehatan diri sendiri. Pihak kelurahan Pekayon Jaya mengeluhkan persepsi warga mengenai new normal ini. Sebagai solusi untuk menghadapi hal tersebut perlu edukasi pada masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami. Salah satunya perlu dijelaskan mengenai tujuan adanya kebijakan New Normal ini. Hal ini dilakukan dengan memberikan brosur menarik tentang makna dan tujuan new normal juga protokol kesehatan yang diharapkan dapat membuka mata masyarakat mengenai pentingnya berada di rumah dan mengikuti protokol kesehatan. Brosur diberikan bersama dengan paket bantuan sosial rutin. Mahasiswa juga memberikan penjelasan terkait isi brosur kepada penerima bantuan sosial.

Setelah membaca brosur tersebut diharapkan masyarakat mengetahui bahwa kebijakan New Normal ini merupakan upaya pemerintah dalam menyelamatkan perekonomian Indonesia dan dalam hal bepergian keluar rumah harus tetap mengikuti protokol kesehatan. “Tetap berada di dalam rumah merupakan kontribusi terbaik masyarakat yang dapat di lakukan untuk membantu Pemerintah” ujar Annisa, mahasiswa KKN Tim II UNDIP sebagai penggagas program ini.

Oleh : Annisa Novianty

Editor : Yuni Dwi Hastuti