*Adanya Adaptasi Kebiasaan Baru, Mahasiswa Undip Kenalkan Teknologi Touchless melalui Produk Hand Sanitizer Otomatis kepada Sekelompok Pemuda Desa Dermolo, Kembang, Jepara

Foto Bersama dengan Peserta Kegiatan (Sumber : Penulis)

Dermolo, Kembang, Jepara (30/7) – Pandemi Covid-19 yang tidak kunjung berakhir, menimbulkan banyak permasalahan di banyak sektor seperti ekonomi, pendidikan,dan sosial. Oleh karena itu, pemerintah mulai membuka kembali sektor-sektor strategis agar dapat kembali produktif dan diharapkan masyarakat mampu melaksanakan adaptasi kebiasaan baru. Namun, adapatasi kebiasaan baru bukan merupakan hal yang mudah.

Menurut juru bicara penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, ada dua hal yang harus menjadi perhatian daerah sebelum melaksanakan adaptasi kebiasaan baru (AKB). Pertama, memastikan  seluruh masyarakat di daerah tersebut paham dan mampu melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Untuk itu, diperlukan edukasi dan sosialisasi secara terus menerus agar nilai-nilai ini terinternalisasi dalam tatanan kehidupan sehari-hari. Kedua, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di daerah harus melakukan kajian data yang teliti, yang detail bersama seluruh pakar, ahli dan tokoh masyarakat yang ada di wilayahnya masing-masing, untuk menentukan wilayah mana yang memungkinkan dibuka kembali. Sehingga, untuk menjadi masyarakat yang produktif dan terhindar dari Covid-19, pastinya ditentukan oleh kondisi masyarakat di masing-masing daerah.  

Menanggapi adanya kebijakan baru tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menantang para insinyur untuk menerapkan teknologi touchless.

“Jadi, yang akan booming pasca-COVID-19 adalah teknologi-teknologi di ruang publik yang berhubungan dengan menyentuh. Itu yang harus disesuaikan,” ucapnya.

Oleh karena itu, mahasiswa Undip Prodi Teknik Elektro, Nafi’ Arrizqi, berinisiatif untuk memperkenalkan teknologi touchless untuk mengurangi potensi penyebaran Covid-19 ini melalui suatu produk hand sanitizer otomatis kepada sekelompok pemuda di Desa Dermolo, khususnya di RT 1 RW 4. Dispenser Hand Sanitizer ini terdiri atas enam komponen elektronik utama yaitu sensor infra merah, relay DC, pompa air DC, saklar switch on-off, baterai 18650, dan modul charger. Rangkaian tersebut selanjutnya dimasukkan kedalam dispenser yang terbuat dari bahan dasar triplek.

Produk Dispenser Hand Sanitizer Otomatis (Sumber : Penulis)
Poster Petunjuk Penggunaan Hand Sanitizer Otomatis (Sumber : Penulis)

Kegiatan yang dilaksanakan selama kurang lebih 90 menit ini dimulai dengan pemaparan teknologi touchless, kemudian demonstrasi alat, penjelasan komponen yang dibutuhkan beserta rincian harga dan tempat pembelian, pemaparan modul panduan pembuatan produk dan prinsip kerja produk, praktik merangkai komponen elektronik, dan penjelasan cara penggunaan hand sanitizer otomatis melalui media poster. Menurut beberapa peserta, pemaparan yang diberikan mudah dipahami dan sangat jelas.

“Penjelasannya sangat detail mengenai Hand Sanitizer Otomatis. Semoga bisa dikembangkan di lingkungan masyarakat” Ujar Rizal, salah satu peserta kegiatan

Sampul Modul Panduan Pembuatan Dispenser Hand Sanitizer Otomatis (Sumber : Penulis)

Pada tahap sesi praktik perangkaian komponen, peserta yang terdiri atas pemuda-pemuda RT 1 RW 4 ini antusias untuk mencoba menyambungkan satu komponen dengan komponen yang lain. Peserta saling berdiskusi dan memperhatikan diagram sirkuit pada modul panduan. Apabila ada kesulitan, mereka pun langsung bertanya. Hasilnya, rangkaian yang diuji coba peserta dapat berjalan normal. Peserta pun menjadi lebih tahu prinsip kerja produk hand sanitizer otomatis tersebut dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta Mencoba Merakit Komponen Elektronik (Sumber : Penulis)

“Berarti produk ini tidak hanya bisa diaplikasikan pada hand sanitizer saja ya, tapi bisa jadi tempat sabun cuci piring. Tempat air minum juga bisa” Kata Yoga setelah mengetahui prinsip kerja produk tersebut.

Sebagai bahan evaluasi, peserta mengisi angket kuesioner yang dibagikan di akhir program. Menurut kuesioner, materi yang disampaikan penting dan sesuai dengan permasalahan saat ini. Mereka juga setuju apabila produk tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah dilaksanakannya kegiatan bersama pemuda, produk hand sanitizer tersebut diserahkan ke Balai Desa langsung kepada Ibu Kepala Desa untuk dapat dimanfaatkan dan digunakan dengan bijak. Produk tersebut juga langsung dicoba oleh Ibu Kepala Desa. Selain itu, dilakukan juga penempelan poster cara penggunaan produk hand sanitizer otomatis dan penyerahan modul panduan pembuatan.

Penyerahan Hand Sanitizer Otomatis secara Simbolis kepada Kepala Desa Dermolo (Sumber : Penulis)

Penulis : Nafi’ Arrizqi – Fakultas Teknik – Teknik Elektro

Editor : Ir. Hermin Werdiningsih,MT (Dosen Pembimbing)

Referensi : https://www.kemkes.go.id/article/view/20062100002/kedisiplinan-masyarakat-penentu-keberhasilan-adaptasi-kebiasaan-baru.html

http://humas.jabarprov.go.id/ridwan-kamil-tantang-insinyur-revolusi-engineering-ruang-publik-di-tengah-pandemi/3493