#X Mengenalkan Prinsip 5R dan Edukasi Cara Mengangkat yang Benar di Penggilingan Padi Desa Gentan X-34-A-4#

Gentan, Susukan (30/7) – Pelaksanaan kegiatan KKN di Desa Gentan oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro telah memasuki minggu ke-4. Pada Minggu ke-4 ini, dilaksanakan program mengenai  penerapan prinsip-prinsip ergonomi serta prinsip 5R oleh salah satu mahasiswa Teknik Industri  yaitu Umi Nur Fadhilah. Setelah sebelumnya dilakukan edukasi mengenai penerapan prinsip-prinsip ergonomi serta prinsip 5R di UMKM mebel, mahasiswa tersebut kini melakukan edukasi di tempat penggilingan padi yang ada di Desa Gentan.

Salah satu potensi yang ada di Desa Gentan adalah kekayaan alamnya yaitu lahan persawahan yang luas. Sebagian besar warga di Desa Gentan memiliki mata pencaharian sebagai petani. Oleh karena itu, ada banyak tempat penggilingan padi yang ada di Desa Gentan untuk menunjang perekonomian di sana. Berdasarkan hasil diskusi dengan perangkat Desa Gentan, usaha penggilingan padi di Desa Gentan belum menerapkan pengelolaan lingkungan kerja dan penerapan prinsip-prinsip kerja yang baik. Program kerja ini dilaksanakan dengan mengambil sampel sebanyak 2 tempat  penggilingan padi yang ada di Desa Gentan dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya pelaksanaan kegiatan KKN.

Usaha penggilingan padi yang menjadi tempat pertama untuk melaksanakan program kerja ini adalah usaha penggilingan padi milik Mbah Ning yang beralamat di RT 01 RW 01 Gentan, Susukan, Kabupaten Semarang. Ketika mengunjungi tempat penggilingan padi, mahasiswa KKN bertemu langsung dengan pemilik usaha penggilingan padi dan melakukan wawancara dengan beliau.

Berdasarkan hasil wawancara, Mbah Ning menuturkan bahwa memang belum diterapkan budaya 5R dan prinsip kerja yang baik di usaha penggilingan padinya. Mbah Ning juga memberikan keterangan bahwa kegiatan yang dilakukan di sana adalah mengangkat dan memindahkan karung padi yang akan digiling untuk nantinya menjadi beras. Berat 1 karung padi yang diangkat dapat mencapai 80 kg dan karung tersebut hanya diangkat oleh 1 orang saja. Ketika melakukan pengangkatan, pekerja melakukannya dalam posisi membungkuk. Keadaan seperti ini tentunya dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem otot dan rangka khususnya bagian tulang belakang. Hal tersebut juga didukung oleh keluhan para pekerja setelah bekerja yaitu merasa nyeri pada punggung bagian bawah.

Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan edukasi terkait cara pengangkatan yang baik dan benar sehingga dapat meminimalisir terjadinya gangguan pada sistem otot dan rangka sebagai penyakit akibat kerja. Selain itu, juga dilakukan pengenalan mengenai prinsip 5R di lingkungan kerja penggilingan padi. Penerapan 5R bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas di tempat kerja. Prinsip 5R berasal dari Jepang, yang kata aslinya 5S dan diterjemahkan ke dala bahasa Indonesia menjadi 5R, yaitu Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke (Rajin).

Ketika dilakukan sosialisasi, pemilik tempat penggilingan padi tampak antusias mendengarkan penjelasan dari mahasiswa. Harapannya setelah dilakukan penjelasan dan pengajaran mengenai prinsip-prinsip ergonomi di tempat kerja berupa cara pengangkatan yang benar dan penerapan prinsip 5R kepada pemilik usaha penggilingan padi, dapat menciptakan lingkungan  kerja yang  ENASE (Efektif, Nyaman, Aman, Sehat, Efisien).