Pembuatan Pojok Dahak Dan Cuci Tangan Oleh Mahasiswa KKN UNDIP Sebagai Solusi Pencegahan Penularan Virus Corona di Kudus
Pemanfaatan Pojok Dahak dan Cuci Tangan oleh Warga Desa Prambatan Lor Rt.08/Rw.03, Kecamatan Kaliwungu Kudus
Kudus, Jawa Tengah (01/8) Berbeda dengan tahun-tahun sebelumya, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro tahun ini dilaksanakan dengan konsep KKN Pulang Kampung yang mengangkat tema “Pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 berbasis SDGs”. Dalam program KKN ini mahasiswa dituntut untuk memberikan aksi nyatanya untuk pemberdayaan warga sekitar dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan terkait penyebaran virus Covid-19 dan isu SDGs.
Memasuki minggu keempat kegiatan KKN Tim II Undip 2020 berdasarkan survei kondisi lingkungan yang dilakukan penulis, salah satu masalah di Kabupaten Kudus khususnya Desa Prambatan Lor Rt.08/Rw.03, Kecamatan Kaliwungu, Jawa Tengah adalah kasus positif COVID-19 yang masih tinggi. Diantaranya disebabkan karena kurangnya masyarakat mempertimbangkan protokol kesehatan dan kurang sadarnya masyarakat terhadap penularan penyakit melalui droplet.
Droplet merupakan percikan cairan berisi virus. Droplet berukuran sangat kecil dengan diameter antara 5 hingga 10 mikrometer. Sebuah studi tahun 2014 dari para ilmuan MIT menyatakan bahwa partikel droplet yang lebih kecil bisa tersebar hingga 2,5 meter secara horizontal di udara dan 4-6 meter secara vertikal di udara. Droplet dapat tersebar melalui orang yang batuk, bersin, atau berbicara dan menjadi akar dari penularan virus corona. Jika Batuk di lengan baju, masker atau tisu dapat menangkap sebagian besar dari droplet tersebut, tetapi apabila tidak ada benda yang menghalangi, droplet bisa menyebar ke berbagai permukaan obyek dan juga manusia yang ada di dekatnya. Oleh karena itu, WHO mengimbau agar masyarakat menggunakan masker dan melakukan etika batuk dan bersin. Sehingga, pencegahan penyebaran droplet untuk pencegahan covid dapat terlaksana dengan baik.
Pojok Dahak dan Cuci Tangan adalah suatu terobosan yang diambil oleh Anindita Yasmine B (21) mahasiswa S1-Kedokteran Gigi Universitas Diponegoro untuk mengatasi masalah tersebut. Pojok Dahak dan Cuci Tangan berbentuk bilik yang ditempatkan pada sebelah Mushola Al-falah Desa Prambatan Lor Rt.08/Rw.03. Pojok Dahak dan Cuci Tangan memiliki banyak manfaat karena tersedia masker, brosur cara yang benar ketika batuk serta bersin, dan tisu secara cuma-cuma didalamnya agar dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar. Selain itu, beberapa manfaat yang terlihat atas Pemanfaatan Pojok Dahak dan Cuci Tangan adalah sebagai tempat cuci tangan pakai sabun, dan dapat digunakan membuang dahak. Pojok Dahak dan Cuci Tangan dinilai dapat dijadikan solusi pencegahan penularan virus corona. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat dengan mudah dapat memanfaatkan bilik sebagai tempat cuci tangan dan membuang dahak dimana dapat menurunkan resiko terjangkitnya penularan virus corona dan penularan penyakit lain.
Edukasi tentang pentingnya pemakaian masker pada anak-anak disekitar Desa Prambatan Lor Rt.08/Rw.03
Disamping itu, setelah dilakukan pemasangan Pojok Dahak dan Cuci Tangan kemudian dilakukan pelatihan ke warga Desa Prambatan Lor Rt.08/Rw.03 secara door to door mengenai cara yang benar untuk bersin dan batuk dilingkungan sekitar. Harapan dari program ini adalah masyarakat dapat memahami bahwa dengan menerapkan etika batuk serta bersin yang benar dapat masyarakat nantinya lebih berhati – hati untuk tidak membuang dahak disembarang tempat sehingga dapat menekan laju kasus COVID-19 yang masih tinggi.
Nama: Anindita Yasmine Bagaskarina
Editor: Dr. Ir. Yoyok Budi Pramono S.Pt.M.P