Kerja Bakti dan Pembuatan Pupuk Kompos
Jumat, 3 Februari 2017 dilakukan kerjabakti bersama warga RT 07 dukuh Pejanggolan desa Candiareng. Warga terlihat antusias dengan membawa peralatan kerjabakti mereka masing-masing seperti arit, pacul, sapu lidi dan tambahan trashbag dari kami. Suasana desa yang segar dan udara yang bersih menambah semangat kerja bakti di pagi hari.
Berbeda dengan banyaknya sampah non-organik di kota, disini lebih banyak ditemukan sampah organik berupa sisa daun yang jatuh ke tanah dan rumput-rumput liar disekitar pekarangan rumah warga. Sampah organik yang berlimpah memberikan ide dan membuat kami tertantang untuk mengolah sampah daun menjadi barang yang lebih bernilai. Akhirnya, kami memutuskan untuk mengolah sampah daun menjadi pupuk kompos. Sebelum mempraktekkan cara pembuatan pupuk kompos, diperkenalkan terlebih dahulu alat dan bahan, kemudian dilanjutkan cara pembuatan pupuk kompos secara langsung di depan warga dukuh Pejonggolan.
Waktu semakin siang, setelah istirahat kami membawa sampah-sampah organik tersebut di rumah Kadus Penjanggolan untuk kemudian diolah. Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kompos diantaranya : EM 4 (Effective Microarganism 4), Molases, dan air. Pertama, pisahkan daun kering dan kumpulkan dalam trashbag. Kedua, campurkan EM4, Molases, dan air dengan perbandingan 1:1:50 (EM4:Molases:Air) dan aduk sampai homogen. Ketiga, tuang campuran ketiga bahan tersebut ke tumpukan daun kering, lalu aduk hingga merata kemudian ikat trashbag hingga udara tidak terdapat udara di dalam trashbag. Diamkan selama seminggu untuk mendapatkan pupuk kompos yang telah jadi. EM4, molase, dan air dapat juga digunakan untuk membuat pupuk kandang dari kotoran hewan . Masih banyak hal-hal di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan menjadi olahan yang bernilai, semoga reportase ini bisa memotivasi dan menambah referensi bagi kalian. See yaw!