Paru-Paru Minimalis Nan Indah di Samping Rumah ala Vertikultur (KKN TIM II UNDIP 2020)
Sedayulawas, Brondong, Lamongan. Selasa (21/7/2020). Pada saat ini, tidak hanya di perkotaan saja yang lahannya sudah terbatas melainkan lahan di pedesaan pun sudah mulai terbatas karena pembangunan jalan, pembangunan rumah yang disebabkan meningkatnya jumlah penduduk dan pembangunan lainnya, sehingga masyarakat di desa mulai kekurangan ruang untuk kegiatan bercocok tanam sayuran maupun bunga hias.
Semakin meningkatnya pengetahuan dan teknologi, terciptalah sistem inovasi pertanian baru yaitu menanam dengan cara bertingkat atau sering disebut dengan sistem vertikultur. Sistem vertikultur merupakan sistem budidaya tanaman yang dilakukan secara bertingkat. Sistem budidaya tanaman secara bertingkat ini adalah konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan pedesaan yang memiliki lahan terbatas. Tujuan utama teknik vertikultur adalah memanfatkan lahan sempit seoptimal mungkin serta tanaman yang digunakan untuk vertikultur tidak sembarang tanaman, untuk itu terdapat kriteria yaitu tanaman yang berumur pendek dan berakar pendek.
Cara membuat vertikultur sangat sederhana dengan memanfaatkan limbah domestik di Desa Sedayulawas yaitu botol plastik mineral, dengan alat dan bahan sebagai berikut : botol plastik bekas ukuran bebas, tali tambang, gunting, media tanam dan bibit tanaman. Cara pembuatannya sangat mudah, pertama setelah alat dan bahan disiapkan botol plastik di potong menjadi 2 bagian dan diposisikan horizontal (bawah ke atas), sedangkan di bagian bawah botol diberi lubang kecil-kecil untuk mengeluarkan air pada saat penyiraman. Kemudian di bagian atas dan bawah botol dilubangi untk jalannya tali tambang sebagai pengikat dan penggantung vertikultur. Diberikan jarak sekitar 20 cm disetiap botolnya dengan satu rantai vertikultur berisi 3-4 botol. Langkah selanjutnya dimasukkan media tanam yang berisi campuran tanah, sekam dan pupuk kandang serta bibit tanaman sayuran di dalam pot vertikultur dari botol plastik yang dibuat. Kemudian digantungkan pot vertikultur didepan, disamping rumah atau teras rumah.
Program berjudul pelatihan konsep bercocok tanam melalui teknik vertikultur untuk mengoptimalkan lahan sempit dalam pemenuhan sumber pangan di pedesaan selama pandemi covid-19 dilaksankan pada hari Selasa (21/7/2020) pukul 09.00-10.25 di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur yang dilakukan secara perwakilan di salah satu rumah warga dengan mempraktikkan secara langsung cara pembuatan sistem budidaya secara vertikulturuntuk mempermudah ibu-ibu dalam memahami apa yang telah dipraktekan.
Oleh : Sari Dian Nitami, Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Semarang