“Tak Kenal Maka Tak Tau! Mahasiswa Undip Mengenalkan Adaptasi Kebiasaan Baru di Agrowisata Kebun Belimbing.”

(Gapura ikon Agrowisata Kebun Belimbing)

Bojonegoro (30/07/20) – Pandemi Covid-19 yang melanda di sebagian wilayah dunia termasuk Indonesia menyebabkan sempat terhentinya roda kehidupan masyarakat diberbagai bidang, termasuk dibidang wisata. Banyak tempat wisata yang harus ditutup untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Akibatnya, pendapatan masyarakat yang ikut andil dalam bidang wisata menurun, tak terkecuali yang terjadi pada masyarakat di Desa Ngringinrejo Kec.Kalitidu Kab. Bojonegoro. Agrowisata Kebun Belimbing yang menjadi tempat mata pencaharian warga setempat sempat ditutup karena adanya lockdown. Akan tetapi karena tidak diketahui kapan berakhirnya pandemi ini, pemerintah akhirnya menerapkan skenario baru yaitu “Adaptasi Kebiasaan Baru” agar masyarakat dapat beraktivitas kembali.

Pada Era Adaptasi Kebiasaan Baru ini sebenarnya masyarakat diharapkan dapat beraktivitas kembali dengan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Namun kondisi yang ada di lapangan ternyata tidak sepenuhnya berjalan. Masih terdapat beberapa penjual dan pembeli yang ada di Kebun Belimbing ini tidak memakai masker. Sebagian menganggap bahwa pandemi ini telah selesai, padahal fakta yang ada yaitu penyebaran virus semakin meluas. Untuk itu, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro berinisiatif untuk mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran bahaya Covid-19 dengan program sosialisasi terkait Adaptasi Kebiasaan Baru yaitu apa sebenarnya pengertian kebiasaan baru yang diharapkan pemerintah dan apa saja yang harus dilakukan di Era Adaptasi Kebiasaan Baru ini.

(Melakukan sosialisasi door to door pada penjual Belimbing)

Sosialisasi dilakukan dengan mengunjungi penjual satu persatu (door to door) dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Pada saat mendatangi para penjual belimbing, masih terdapat beberapa yang belum memakai masker. Beberapa dari penjual mengatakan bahwa mereka tidak memakai masker karena susah untuk bernafas. Oleh karena itu, diadakan juga pembagian masker secara gratis sebelum melakukan sosialisasi serta dijelaskan pula bagaimana bahayanya kondisi Indonesia saat ini agar mereka lebih sadar untuk menjaga diri sendiri.

(Pembagian masker secara gratis sebelum sosialisasi)
(Pembagian masker secara gratis sebelum sosialisasi)

Dalam pelaksanaan sosialisasi ini pada awalnya dijelaskan mengenai virus corona itu sendiri, selanjutnya kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini, asal usul virus tersebut muncul, lalu latar belakang adanya Adaptasi Kebiasaan baru, apa saja yang kebiasaan baru yang harus diterapkan, bagaimana protokol kesehatan di tempat wisata, dan barang apa saja yang wajib dibawa saat Adaptasi Kebiasaan Baru.

(Sosialisasi terkait Adaptasi Kebiasaan Baru kepada para penjual Belimbing)
(Sosialisasi terkait Adaptasi Kebiasaan Baru kepada para penjual Belimbing)

Sosialisasi terkait Kebiasaan Baru ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan gairah wisatawan untuk berkunjung kembali ke Agrowisata Kebun Belimbing dengan tetap merasa aman karena para penjualnya sudah paham mengenai kondisi pandemi yang ada. Hal ini pula sebenarnya juga menguntungkan para penjual agar pendapatan mereka meningkat kembali seperti sediakala. Sosialisasi dari penjual ke penjual dirasa lebih efektif karena penjual bisa bertanya secara langsung apa yang mereka kurang pahami dan menjadi lebih tau apa yang harus dilakukan. Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat lebh menyadarkan masyarakat dan menurunkan angka kasus Covid-19 khususnya di Kabupaten Bojonegoro.

(Sosialisasi terkait Adaptasi Kebiasaan Baru kepada penjual Belimbing)
(Sosialisasi terkait Adaptasi Kebiasaan Baru kepada penjual Belimbing)
(Sosialisasi terkait Adaptasi Kebiasaan Baru kepada penjual Belimbing)

Nama Penulis  : Rizka Hesti Aulia
Jurusan : Ekonomi Islam
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro