Produktif Dimasa Pandemi, Memulai Bisnis Siapa Berani?
Tasikmalaya, Rabu 29/07/2020 pelaksanaan program II dengan mengambil tema “Pemberdayaan Masyarakat Cara Menanam Sistem Hidroponik”. Kegiatan ini menjadi program terakhir yang dilaksanakan oleh KKN Tim II Undip 2020 yang dikoordinir oleh mahasiswa S1 Fisika Universitas Diponegoro bernama Erdin Almuqoddas. Setelah sebelumnya program pertama pembuatan alat sterilisasi otomatis dan sosialisasi pentingnya menegakkan protokol kesehatan Covid-19 mendapat perhatian khusus dari warga desa Margamulya dengan lebih dari 150 orang peserta. Kini pada (Rabu/29/07/2020) diagenda program II bagaimana bisa tetap produktif dimasa pandemi. Pada pelaksanaannya, KKN Tim II Undip bekerja sama dengan narasumber yang ahli dibidang pertanian modern sistem hidroponik.
Tidak bisa dipungkiri, pandemi yang terjadi pada awal tahun 2020 telah membawa kita pada kenormalan baru yang mengharuskan selalu bertindak dalam koridor protokol kesehatan Covid-19. Jawa barat menjadi wilayah yang siaga dengan memberlakukan PSBB sejak 29 april dan berakhir pada 2 juli 2020. Tetapi, karena kasus positif kembali naik, akhirnya PSBB kembali berlaku diwilayah-wilayah zona terpapar. Pandemi ini berdampak utamanya pada sektor perekonomian, kepala Bappeda Jabar Taufiq BS memberikan penjelasan sejak triwulan pertama tahun 2020, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) nasional dan Jawa Barat mengalami penurunan. LPE Jawa Barat pada akhir tahun 2019 mencapai angka 5,07% turun menjadi 2,73%. Dampak pandemi ini semakin terasa pada sektor tenaga kerja dimana berdasarkan data pada 5 mei 2020 terdapat 14.029 orang terkena PHK dan 61.084 orang dirumahkan
Perubahan dalam segala aspek kehidupan ini menuntun kita pada era baru yang dikenal dengan New Normal, kondisi dimana kita dituntut untuk bisa berdampingan bersama virus dengan tetap memenuhi protokol kesehatan Covid-19. Di kabupaten Tasikmalaya sendiri, tepatnya desa Margamulya, Kecamatan Sukaresik, memaksa setiap orang untuk tinggal dirumah demi memutus mata rantai penyebaran virus, membuat semakin meningkatnya pengangguran. Ini menjadi dilema jika melihat kondisi geografis desa Margamulya yang kurang produktif apabila masyarakatnya mengandalkan sektor pertanian. Salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam pemenuhan pangan serta bisa menjadi sumber bisnis yang menjanjikan adalah dengan cara menanam dengan sistem hidroponik.
Hidroponik merupakan solusi dibidang pertanian dengan penggunaan teknologi sederhana dalam bercocok tanam. Secara kualitas penanaman dengan sistem hidroponik menghasilkan produk tanaman yang lebih terjamin dari hama penyakit yang berasal dari tanah. Keunggulan hidroponik dibandingkan dengan bercocok tanam menggunakan tanah adalah kemudahan dalam pemeliharaan dan tidak memerlukan tempat yang luas. Selain itu, tempatnya relatif bersih, media tanaman tidak menggunakan kotoran dan tanaman terlindung dari terpaan hujan, serangan hama penyakit lebih kecil, mutu hasil tanaman lebih berkualitas, serta memiliki harga jual tinggi dipasaran. Hal ini sangat cocok diterapkan dilingkungan Desa Margamulya khususnya di kampung Sukasenang karena kualitas geografi yang tidak menguntungkan jika warga terus mengandalkan hasil dari ladang.
Hidroponik ini juga diharapkan akan menjadi daya tarik bagi lingkungan sosial karena dapat menjadi sarana pendidikan dan pelatihan pertanian modern bagi kanak-kanak sampai orang tua. Memperindah lingkungan dengan kesan pertanian yang bersih serta menjadi usaha agribisnis dipedesaan tanpa mencemari lingkungan.
Pelaksanan program II ini diadakan di balai desa Margamulya, kegiatannya meliputi pembekalan secara teori, kemudian dilanjut dengan praktek menanam hidroponik sederhana menggunakan barang-barang bekas. Pada acara ini pula KKN Tim II Undip bekerja sama dengan komunitas hidroponik bernama ijo.id. Bukan tanpa alasan kenapa memilih ijo.id sebagai partner dalam kegiatan ini, terlebih anggota komunitas yang sebagian besar adalah anak-anak milenial menjadi daya Tarik tersendiri dengan mengkampanyekan #anakmudaGagengsibertani.
Diakhir acara Tim KKN Universitas Diponegoro juga memberikan kenang-kenangan berupa instalasi box hidroponik kepada desa Margamulya agar bisa dimanfaatkan dan ditanami berbagai tanaman yang bermanfaat disamping untuk memperindah lingkungan desa.
Dosen KKN : Ir. Kustopo Budiraharjo, M.P.