Dampingi Pembuatan Katalog Digital UMKM Batik Tulis Lasem Saat Pandemi
KKN (Pengabdian Masyarakat) di Desa Jolotundo Kec. Lasem Kab. Rembang, Jawa Tengah
Lasem, Rembang (31/7/2020) ̶̶̶̶̶ ̶̶̶ KKN “Pulang Kampung” Universitas Diponegoro telah berjalan sampai pada minggu ke-4. Salah satu program yang dibawakan Tim KKN II Undip 2020 yang diterjunkan di Desa Jolotundo ini adalah program“Pembuatan Katalog Digital Demi Meningkatkan Omset Usaha Batik Lasem Saat Pandemi”. Tujuan program ini adalah membantu keberlangsungan perekonomian masyarakat Lasem khususnya bagi pemilik usaha mikro batik tulis yang penghasilannya menurun sebagai akibat munculnya COVID-19 semenjak akhir tahun 2019 lalu.
Program pembuatan katalog digital diawali dengan survei terhadap pelaku usaha batik tulis yang merupakan warga setempat yang sedang merintis usahanya baru-baru ini dan/atau terkena dampak langsung dari pandemi. Tim KKN sangat mempertimbangkan usaha yang baru dirintis atau usaha yang masih berskala kecil karena lebih rentan untuk collapse jika terkena guncangan tak direncanakan seperti pandemi saat ini.
Dokumentasi Pribadi(25/7)
Proses Terakhir Pembuatan Batik Tulis Lasem
UMKM batik tulis di Rembang kurang lebih berjumlah 110 usaha. Di daerah Lasem sendiri terdapat sebanyak 80 pengusaha batik tulis. Inisiatif Tim KKN untuk program ini berawal dari banyaknya pengusaha yang baru memulai perintisan usaha. Tim sangat mendukung supaya UMKM Lasem akan terus eksis kedepannya. Selain itu, tim juga ingin berkontribusi untuk menarik masyarakat setempat supaya memiliki jiwa wirausaha yang kompetitif tetapi tetap bersaing secara sehat.
Dokumentasi Pribadi (26/7)
Hasil Batik Tulis Lasem Batik_Kinaja
UMKM dikenal sebagai sektor yang menyerap paling banyak tenaga kerja di Indonesia. Peluang ini setidaknyabisa dimanfaatkan untuk mengatasi pengangguran di masa pandemi. Oleh karena alasan itu pula,program usungan Tim KKN II Undip ini merupakan langkah konkret untuk mengedukasi pengusaha agar dapat mempromosikan produknya secara efektif dan efisien kepada konsumen. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pengalaman langsung bagi peserta untuk memanfaatkan platform digital sebagai sarana memperluas hasil pemasaran. Harapannya, setelah program ini dijalankan, masyarakat luas lebih mengenal batik tulis lasem serta lebih mencintai produk-produk buatan lokal Indonesia, khususnya untuk produk batik tulis lasem itu sendiri.
(Intan Yustikha)