Dari Limbah jadi Berkah : Jelly Sisik Ikan, Makanan Tinggi Nutrisi yang Mudah Dibuat
Depok, Jawa Barat (1/8) – Menjaga ekosistem darat merupakan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 15. Salah satu cara menjaga ekosistem darat adalah dengan mengurangi produksi limbah dengan cara yang dikenal sebagai 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle). Cara paling mudah dalam mengatasi masalah ini adalah dengan peduli pada limbah rumah tangga yang merupakan limbah terdekat yang ada di sekitar kita. Limbah rumah tangga sendiri merupakan penyumbang limbah terbesar untuk lingkungan. Di Indonesia sendiri, sekitar 850 ton limbah rumah tangga dihasilkan per harinya.
Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengajak masyarakat mengolah kembali limbah rumah tangganya, salah satunya memanfaatkan limbah sisik ikan menjadi jeli. 30% dari total berat ikan seperti kulit, tulang dan sisik hanya berubah menjadi limbah rumah tangga. Padahal dari hasil penelitian, sisik ikan mengandung protein kolagen yang tinggi, sebesar 28,75%. Dimana kolagen ini merupakan bahan dasar untuk membuat berbagai bahan makanan seperti jeli. Disisi lain jeli merupakan salah satu produk pangan yang praktis, bernilai gizi dan banyak disukai seluruh lapisan masyarakat segala usia.
Kolagen yang terdapat pada sisik ikan akan mengalami reaksi hidrolisis sehingga menghasilkan gelatin. Gelatin ikan adalah kelas biopolimer yang mengandung asam amino berlimpah sehingga merupakan produk makanan bernutrisi tinggi. Karakteristik alami yang ada pada gelatin ikan mengindikasikan bahwa produk gelatin ikan relatif tidak berbahaya bagi tubuh. Karena mengandung banyak asam amino, gelatin ikan memiliki berbagai aktivitas yang sangat berguna bagi tubuh seperti aktivitas antioksidan, antihipertensi, antimikroba, hingga antikanker. Dengan demikian, penggunaan gelatin ikan pada produk makanan agar-agar secara potensial dapat memiliki manfaat yang sangat baik bagi penderita penyakit kronis seperti hipertensi, osteoporosis, dan diabetes.
Menariknya, selain dapat mengatasi masalah lingkungan, kegiatan ini juga dapat mengatasi permasalahan gizi. Laporan dari FAO menyatakan bahwa jumlah populasi dunia yang mengalami kekurangan gizi sekitar 815 juta pada tahun 2016. Kelangsungan hidup umat manusia dapat dipengaruhi secara negatif oleh kesenjangan yang melebar antara populasi manusia dan persediaan makanan. Mengingat bahwa agar-agar ikan mengandung banyak asam amino, sementara sebagian besar agar-agar ikan berasal dari limbah kulit dan sisik ikan, terbukti secara wajar bahwa agar-agar ikan dapat membantu meringankan kekurangan makanan dan nutrisi.
Berikut merupakan cara membuat jeli dari sisik ikan yang pastinya sangat mudah untuk dilakukan masyarakat di rumah masing-masing:
1. Cuci bersih 200 gram sisik ikan dengan air mengalir.
2. Rebus dengan 1 liter air selama 20 menit.
3. Setelah selesai, saring hasil rebusan.
4. Masak kembali hasil rebusan sambil diberi 40 gram gula pasir dan 40 gram susu coklat.
5. Masukan dalam cetakan dan diamkan dalam pendingin hingga membentuk jeli.
Penulis : Servasius Rehan S.
Editor : Dr. Aju Putrijanti, S.H., M.Hum