Pertahankan Status Hijau Tempat Tinggalmu! Berbagai Upaya Melawan COVID-19 di RW 17 Kelurahan Gebang Raya Menjelang Masa New Normal

Gebang Raya, Tangerang (1/8/2020) – Ariq Zufar Muhammad (21), salah satu mahasiswa peserta KKN Tim II Undip 2019/2020 mencoba mempertahankan tempat tinggalnya dari pandemi COVID-19 dengan berbagai kegiatan bersama pihak masyarakat Villa Tangerang Regency I RT 08 / RW 17, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.

Daerah Kelurahan Gebang Raya memang bukan merupakan wilayah yang genting dalam hal bahaya COVID-19. Masyarakatnya sudah cukup disiplin menerapkan protokol kesehatan yang berlaku selama beberapa waktu awal PSBB. Namun, seiring berjalannya waktu, kebiasaan ini sudah mulai kendur dan perlu diingatkan kembali.

Foto proses perizinan dan konsultasi program dengan Ketua RT 08 / RW 17, Bapak Dwi Agung Purnomo Hadi
Foto proses perizinan dan konsultasi program dengan Ketua RW 17, Bapak Herry Rumawatine beserta pegawai RW 17 lainnya

Menurut Bapak Agung, Ketua RT 08 / RW 17, kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan semakin menurun seiring berjalannya PSBB di Tangerang yang masih diperpanjang. Banyak orang yang kembali tidak menggunakan masker saat keluar rumah. Di antara warga bahkan masih ada orang-orang yang kekurangan APD seperti masker dan hand sanitizer. Menjelang transisi ke masa new normal, masyarakat sekitar cenderung berpikir bahwa protokol kesehatan dan PSBB tidak perlu lagi dilakukan. Pihak pengurus RW 17 juga mengatakan bahwa program-program pencegahan COVID-19 sudah mulai jarang dilakukan. Penyemprotan daerah RW tidak digunakan karena kurangnya tenaga pekerja dan bahan disinfektan. Tantangan-tantangan inilah yang akan diringankan mahasiswa Undip ini melalui kegiatan KKN Tim II Undip 2019/2020 di Tangerang.

Pada hari Minggu (19/7/2020), Ariq melakukan kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan bahaya COVID-19 yang masih mengancam serta kesadaran terhadap keadaan new normal yang sebentar lagi akan tiba. Karena pihak RT dan RW tidak mengizinkan adanya pengumpulan warga dalam jumlah besar untuk sosialisasi secara umum, kegiatan ini dilakukan secara door-to-door. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa ini didampingi oleh Bapak Adul, salah satu perwakilan dari pihak Satgas COVID-19 RW 17. Sekitar 30 rumah di RT 08 / RW 17 telah dikunjungi dan disambut cukup baik oleh para penghuninya.

Foto sosialisasi door-to-door tentang keadaan new normal dan pembagian APD kepada masyarakat RW 17

Di minggu berikutnya, tepatnya pada hari Sabtu (25/7/2020) dan Minggu (26/7/2020), kegiatan pembuatan cairan disinfektan juga dilaksanakan. Dalam menyikapi mahalnya produk kimia yang digunakan untuk penyemprotan disinfektan di daerah RW, Ariq menyarankan alternatif disinfektan menggunakan bahan rumah tangga. Cairan ini dibuat dengan bahan pemutih pakaian dan pembersih lantai yang dicampurkan dengan air. Kegiatan ini dilakukan di balai RW bersama dengan masyarakat yang juga merekam cara pembuatan cairan tersebut dan membagikannya ke grup Whatsapp RW. Rekaman video kegiatan pembuatan cairan disinfektan ini diharapkan dapat memenuhi kriteria Sustainable Development Goals (SDGs) bagi masyarakat RW 17 dalam upaya melawan COVID-19 di rumah masing-masing.

Foto pembuatan cairan disinfektan sederhana menggunakan pemutih pakaian dan pembersih lantai

Selain digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, cairan disinfektan ini juga dapat digunakan untuk penyemprotan pagar rumah-rumah warga RW. Sekitar 40 liter campuran disinfektan ini disemprotkan secara keliling dalam kurun waktu hari Sabtu dan Minggu. Mahasiswa turut membantu Satgas COVID-19 RW 17 dalam kegiatan penyemprotan ini sebagai tenaga kerja menggunakan alat khusus telah disediakan oleh pihak RW.

Foto kegiatan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah di wilayah RW 17

Masyarakat dan pengurus RW 17 bersifat kooperatif dengan program kerja KKN Tim II 2019/2020 yang telah diusulkan. Warga RW dengan senang hati mempersilahkan rumah mereka untuk disemprot dengan cairan disinfektan yang telah dibuat. Program-program ini diharapkan bisa membangkitkan tidak hanya kesadaran masyarakat sekitar tentang bahaya COVID-19 yang masih mengancam, namun juga upaya pencegahan yang bisa mereka lakukan menjelang masa new normal.

Penulis:

Ariq Zufar Muhammad – 13020117140098

Sastra Inggris 2017 Fakultas Ilmu Budaya