Masalah Usang yang Masih Asing: Antara Masyarakat dan Isu Gender di Kala Pandemi
Senin (27/7/2020) — Rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2020 telah memasuki minggu ke-4 pelaksanaannya. Desa Rancaekek Kencana yang terletak di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, merupakan salah satu lokasi pelaksanaan rangkaian kegiatan KKN tersebut. Mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan KKN di desa tersebut mengisi salah satunya dengan program kerja berupa edukasi kesetaraan gender yang ditujukan kepada masyarakat setempat khususnya kepada para pemudanya. Program kerja ini berkaitan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin kelima yaitu untuk mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.
Edukasi yang dimaksud adalah dengan membuat sebuah platform berupa majalah berbasis daring yang membahas dan menyuarakan isu seputar gender serta pendapat masyarakat setempat terhadap isu tersebut. Hal ini dilakukan agar masyarakat setempat teredukasi mengenai isu terkait karena banyak di antaranya masih menganggap tabu isu tersebut bahkan tidak sedikit orang kurang familiar akan isu terkait.
Pembuatan platform tersebut dilakukan dengan melakukan survei secara online kepada pemuda terpilih sebagai langkah inisiasi. Survei tersebut berisi tentang opini para pemuda mengenai isu gender yang diangkat. Mahasiswa sendiri memilih pemuda-pemuda tersebut dengan kriteria tertentu di antaranya 1) perempuan, 2) sedang menempuh pendidikan tingkat perguruan tinggi, dan 3) tertarik dengan isu seputar gender. Setelah survei dilakukan, mahasiswa nantinya akan mengolah data hasil survei tersebut baru kemudian dibuatkan konten edukasi mengenai isu terkait.
Tak dipungkiri bahwa masih ada pemuda yang masih kurang familiar dengan isu terkait. Apalagi ketika diberi topik bahwa sampai sekarang masih ada perempuan yang termarjinalkan haknya di masyarakat. Hal ini tentunya semakin menarik untuk dibahas bagi mahasiswa yang melaksanakan program tersebut.
Nantinya konten edukasi mengenai isu gender ini, lebih spesifiknya mengenai pandemi dan perempuan, akan dimuat dalam platform khusus yang sedari awal sudah dibuat. Platform tersebut berupa akun sosial media yakni instagram yang menjadi salah satu platform paling banyak dimiliki oleh berbagai kalangan. Hal ini lah yang menjadi faktor utama mahasiswa memilih instagram sebagai platform yang dirasa paling efisien.

Diharapkan melalui program ini bersama dengan pemuda terpilih, masyarakat Desa Rancaekek Kencana lebih aware akan isu terkait gender dan familiar dengan isu tersebut. Selain itu, pemuda terpilih juga diharapkan mampu mengoptimalkan eksistensi majalah daring tersebut sehingga poin kelima SDGs yang ingin diwujudkan akan lebih mudah tercapai. Mahasiswa juga mengharapkan dengan adanya edukasi ini, masyarakat termasuk pemuda yang terlibat mampu menciptakan lingkungan yang aman bagi semua kalangan terutama bagi perempuan.