Barang Bekas jadi Bermakna, Mahasiswi KKN Undip Ajak Anak-Anak Sulap Botol Bekas Jadi Pot Vertikultur

Batang – Sabtu (01/08/2020). Mahasiswi dari TIM II KKN (Universitas Diponegoro) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang di Desa Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang mengadakan kegiatan pemanfaatan limbah botol plastik dengan menyulapnya menjadi pot vertikultur.

Vina Rofikoh, salah satu Mahasiswi KKN TIM II UNDIP tahun 2020 yang berada di Desa Ujungnegoro berinovasi untuk membantu memecahkan salah satu masalah yang dihadapi masyarakat di Desa Ujungnegoro. Masalah utama yang sering dihadapi oleh masyarakat yaitu banyaknya limbah hasil rumah tangga yang tidak dimanfaatkan, salah satunya botol plastik. Limbah botol plastik yang tidak dimanfaatkan dapat menyebabkan berbagai macam pencemaran, baik pencemaran air, tanah dan udara. Botol plastik yang berada ditanah dapat menghalangi peresapan air dan cahaya matahari, sehingga kesuburan tanah berkurang dan menyebabkan banjir. Sedangkan di lautan botol plastik yang terpapar sinar matahari dapat terjadi proses fotodegradasi yang memecah plastik menjadi ukuran yang lebih kecil. Bahan beracun dari plastik yang telah terpecah akan masuk rantai makanan dan akan termakan oleh makhluk hidup dilautan sehingga menyebabkan efek akumulasi dari bahan-bahan tersebut. Komponen plastik yang bertebaran di udara berdampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Salah satu contohnya yaitu PVC (Polyvinyl chloride) yang mengandung halogen, dan akan memproduksi dioksin jika dibakar. Dioksin merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses pembakaran dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti kanker, hepatitis dan gangguan sistem saraf. Berdasarkan masalah tersebut diperlukan suatu inovasi untuk mengelola limbah botol plastik melalui program pemberdayaan masyarakat, sehingga masyarakat di Desa Ujungnegoro lebih inovatif serta kreatif dalam mengelola limbah yang ada. Oleh karena itu, dibuatlah program KKN yang ditujukan untuk mengatasi masalah tersebut. Cara yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan limbah botol plastik yaitu dengan menyulapnya menjadi pot vertikultur.

Budidaya Tanaman secara vertikultur merupakan sistem budidaya tanaman yang dilakukan secara vertikal. Vertikultur merupakan solusi dalam budidaya tanaman yang memiliki ruang atau lahan terbatas dan dapat memanfaatkan limbah botol plastik yang tentunya sangat murah, efektif dan efisien dalam segi pengerjaan serta pemeliharaan. Selain dapat mengurangi jumlah limbah, sistem vertikultur juga dapat menghasilkan berbagai macam sayuran yang kita tanam dan menambah nilai estetika pada rumah sehingga kita mendapatkan 3 (tiga) manfaat sekaligus.

Penyuluhan Pemanfaatan Botol Bekas Menjadi Pot Vertikultur
Pendampingan Pembuatan Pot dari Botol Bekas

Program KKN dengan topik pemanfaatan limbah botol plastik menjadi pot vertikultur di awali dengan penyampaian singkat tentang program kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan pot dari botol bekas dan dilanjut dengan kegiatan penanaman sayuran seperti caisim, dan pakcoy. Sasaran dari program ini yaitu anak-anak di Desa Ujungnegoro. Anak-anak sangat antusias dalam mengikuti program ini, hal ini dibuktikan dengan keaktifan anak-anak dalam program untuk mencoba membuat pot dan menanam sayuran. Beberapa orangtua juga mengucapkan terimakasih kepada mahasiswi KKN Undip yang telah mengajari anak-anak bercocok tanam dengan memanfaatkan botol bekas. Diharapkan dengan program tersebut anak-anak dapat melakukan kegiatan tersebut dirumah dan berjalan secara berkesinambungan, sehingga jumlah limbah berkurang, kelestarian alam terjaga dan menjadi penyuplai gizi bagi keluarga. 

Pengisian Media Tanam
Pendampingan Penanaman

Oleh : Vina Rofikoh-FPP-Agroekoteknologi.

Editor : Ragil Saputra, S.Si., M.Cs.