Sampah Plastik Numpuk, Mahasiswa UNDIP Mengajak Masyarakat Untuk Menerapkan Pol Hidup Zero Waste
Sukabumi (2/8/2020), menurut Dinas Lingkungan Hidup pada tahun 2019, Kota Sukabumi menghasilkan sampah plastik 10 ton per hari. Oleh karena itu diterbitkanlah Peraturan Wali Kota Nomor 19 Tahun 2019 tentang penggunaan kantong plastik. Namun, kenyataannya peraturan tersebut belum terasa dampaknya. Masih banyak pelaku usaha yang menggunakan plastik sekali pakai. Data menyebutkan bahwa TPA Kota Sukabumi pada tahun 2022 sudah tidak dapat menampung sampah lagi, karena kapasitas yang sudah overload. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.
Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan penyumbatan pada saluran-saluran air yang dapat mengakibatkan banjir dan berbagai permasalahan kesehatan. Hal ini membuat pengelolaan sampah yang berkelanjutan menjadi sangat penting. Daur ulang dan pengomposan menjadi cara yang lebih disukai dan harus dicanangkan, karena mampu mengurangi penggunaan energi serta meminimalkan jumlah limbah yang akhirnya harus dibuang ke tempat pembuangan sampah. Solusi untuk menutup pabrik plastik bukannlah ide yang menyelesaikan masalah. Perlu adanya program serius untuk mengurangi penggunaan plastik agar limbahnya tidak menumpuk.
Program ini juga untuk mendukung kegiatan Sustainable Development Goals (SDG’s) pada poin 12 yaitu Responsible Consumption and Production. Kebiasaan masyarakat Desa Cibeureum yang masih tidak bijak dalam menggunakan kantong plastik membuat limbah plastik terus meningkat tiap waktunya. Seperti, ketika berbelanja ke warung atau minimarket masih menggunakan kantong plastik. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai bahayanya kantong plastik terhadap lingkungan.
Sebenarnya kantong plastik bisa digantikan dengan tas kain seperti goodie bag. Penggunaan bahan kain itulah yang membuat godie bag bisa digunakan secara terus menerus dan tahan lama. Jika di bandingan plastik yang hanya bisa digunakan sekali pakai. Namun, tidak banyak masyarakat yang memiliki goodie bag ini. Oleh karena itu, pembagian goodie bag sebagai pengganti kantong plastik kepada masyarakat Desa Cibeureum bisa menjadi solusi permasalahan sampah plastik sekali pakai. Penggunaan goodie bag ini dalam rangka menerapkan pola hidup Zero Waste. Program ini juga memberikan edukasi mengenai bahayanya sampah plastik sekali pakai bagi lingkungan dan juga kehidupan di masa depan.